Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 5th March 2011
volix's Avatar
volix volix is offline
Enthusiast
 
Join Date: Mar 2011
Location: Jakarta
Posts: 2,261
Rep Power: 28
volix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important personvolix is very very important person
Default Denging di kuping berhubungan dengan Otak


Tinnitus, yang ditandai dengan dengingan di telinga dipicu oleh aktivitas otak dalam upaya melindungi manusianya. Demikian hasil penelitian para ahli saraf di Georgetown University Medical Center (GUMC).

Denging yang terdengar disebabkan oleh usaha otak yang gagal untuk melindungi orang dari rangsangan suara yang berlebihan. Menurut studi yang terbit pada Neuron edisi 13 bulan Januari tersebut, usaha otak itu juga bisa menyebabkan rasa sakit yang kronis dan kekalutan.


Ketika seseorang kehilangan pendengaran (bisa karena penuaan, suara keras, serta kecelakaan), otak akan memproduksi suara sebagai pengganti. Sistem limbik pada otak seharusnya menghentikan suara ini agar tidak terdengar. Ketika sistem limbik gagal menghentikan suara, muncullah tinnitus. "Kami yakin kesalahan pada sistem limbik dan jaringan pendengaran jadi penyebab tinitus kronis," tegas pemimpin studi Josef P. Rauschecker, PhD. Sistem limbik adalah bagian otak yang bertanggung jawab memproses emosi.


Tinnitus tidak dapat disembuhkan, tapi obat depresi bisa menolong beberapa pasien.


Studi dilakukan dengan fMRI (functional Magnetic resonance Imaging) dan melibatkan 22 relawan yang sebagian sudah didiagnosis menderita tinnitus kronis. Rauschecker dan timnya mendapati aktivitas berlebihan pada bagian korteks suara pada orang dengan tinnitus. Aktivitas yang sangat berlebihan didapati pada bagian nucleus accumbens, bagian dari sirkuit corticostriatal, yang terlibat dalam emosi. Aktivitas itu semakin jelas ketika frekuensi yang sama diperdengarkan dengan frekuensi yang hilang.


"Dengan studi ini, kami membuktikan kalau orang dengan tinnitus memiliki struktur limbik, khususnya bagian nucleus accumbens, yang berbeda," kata Rauschecker. Penyimpanangan fungsi pada aera itu juga bisa ditandai dengan perubahan suasana hati, bahkan rasa sakit kronis.


Sumber: ScienceDaily

Reply With Quote
  #2  
Old 17th November 2011
maslilik maslilik is offline
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 181
Rep Power: 0
maslilik mempunyai hidup yang Normal
Default

menurutku, tinnitus masih bisa disembuhkan. masalahnya, cuma belum ketemu obat yang pas.
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:22 AM.


no new posts