
10th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Kalau Ada yang Murah Kenapa harus Mahal?

qwickstep.com
Quote:
MASING-masing orang mempunyai pilihan sendiri untuk menikmati waktu liburan. Bila ingin praktis Anda bisa ikut paket wisata. Namun bagi Anda yang mempunyai jiwa petualang, backpackernampaknya jadi pilihan utama.
Backpacking sendiri adalah istilah yang secara historis digunakan untuk menunjukkan cara murah perjalanan independen. Istilah ini berkembang pesat pada 2000-an dengan munculnya penerbangan murah, hostel atau hotel berbiaya rendah di banyak bagian dunia, komunikasi digital dan sumber daya yang membuat perencanaan dan pelaksanaan backpacking semakain mudah daripada sebelumnya.
Faktor-faktor mendasar yang membedakan backpacking dengan bentuk-bentuk pariwisata lain di antaranya penggunaan transportasi umum sebagai sarana perjalanan, akomodasi hostel dan hotel murah, dan penggunaan ransel.
Di luar hal teknis, para backpacker biasanya nyaman berbaur dengan penduduk setempat untuk menyelami budaya lokal. Biasanya mereka juga menelusuri jalur-jalur tidak umum seperti kebanyakan wisatawan.
Mengenai pola pikir, diungkapkan Elok Dyah Messwati yang telah menerbitkan buku Backpacking Hemat ke Australia, para backpacker merupakan orang yang terbuka dan ingin melihat budaya baru.
"Kita bisa nongkrong di jalan atau tidur di emperan. Intinya, menghemat uang kalau bisa menginap gratis dengan memanfaatkan jaringan silahturahmi. Kalau ada yang murah kenapa harus mahal," ujarnya. (*/X-13)
|
|