
17th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Seruan Reformasi Dunia Arab Hingga Afrika
AP/Hasan Jamali
Quote:
TEMPO Interaktif, Benghaji - Ribuan pengunjuk rasa sampai kemarin masih membanjiri sejumlah tempat di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Libya, Bahrain, dan Iran tercatat menjadi negara terakhir yang terkena protes populer buah inspirasi dari pemberontakan ala Mesir dan Tunisia.
Kekerasan meletus di Benghaji, kota terbesar kedua di Libya, saat ribuan demonstran dan polisi terlibat dalam bentrokan di Shajara Square. Kerusuhan ini dilatarbelakangi penangkapan seorang pengacara yang mengkritik 40 tahun lebih kekuasaan rezim Muammar Qadhafi. Kantor berita BBC melaporkan polisi bersiap dengan senjata lengkap, seperti meriam air, gas air mata, dan peluru karet. Puluhan orang luka-luka.
Di Bahrain, para demonstran Syiah bermalam di tenda-tenda di pusat Ibu Kota Manama untuk menyukseskan tuntutan perubahan politik yang didominasi kaum Sunni. Meski jumlahnya berkurang, para demonstran di Bundaran Pearl bertekad tak akan pulang hingga tuntutan mereka direalisasi. Dua aktivis dilaporkan tewas.
Situasi serupa masih bergolak di Iran, Yaman, Aljazair, Tunisia, Mesir, Yordania, Suriah, Arab Saudi, dan Oman. Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menegaskan, ada agenda terselubung yang merencanakan demonstrasi antipemerintah di Teheran. "Ini bukti negara Iran memiliki musuh," kata Ahmadinejad.
Menanggapi adanya agenda terselubung dari Amerika Serikat, Presiden Barack Obama mengatakan para pemimpin Timur Tengah harus mendengarkan suara rakyat dengan cara-cara damai. "Dunia berubah dan kalian tidak bisa terus bersembunyi dalam kurva," kata Obama dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Obama menambahkan, kawasan Timur Tengah dan Afrika kini menghadapi seruan reformasi. Memenuhi tuntutan rakyat sesuai dengan demokrasi dinilai kunci mencapai kestabilan di kawasan itu. "Saya berpikir seluruh rakyat kawasan itu pada akhirnya harus mendapatkan hidup layak, pendidikan, pekerjaan, dan cita-cita yang lebih baik," katanya.
Reuters | AP | The Washington Post | Rudy P
|
|