FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]() Biarkan amukan badai dalam kepalamu Lambat laun mereda, kembali tenang Agar air telagamu menjernih kembali Dan tidak mengeruhkan air mukamu Mungkin sebaiknya kamu pasrahkan Kepalamu pada sandaran kursi atau Empuknya bantal di manapun lalu Lihat kembali: badai, telaga dan keruh Badai hanyalah sisi luar yang menguji Melalui goncangannya pada telagamu Untuk memperlihatkan apa saja isinya Yang kenyataannya menjadi keruh Ada yang merupakan material pengeruh Sampah-sampah berupa endapan Lumpur-lumpur dari sampah-sampah Lumpur-lumpur dari saluran-saluran Tengoklah pula saluran-saluran yang telah Mengisi telagamu dari pelbagai sisinya Temukan ujung yang keruh dan telusurilah Menuju jejaknya seperti harapanmu Tidak seluruh saluran adalah penyebabnya Saluran adalah sarana, bukan isinya Isinya berasal dari sebuah sumber Sumber inilah yang memancarkannya Saluran dari air yang bening akan alirkan Air yang bening, pula jernih tembus pandang Seperti kaca cair yang bisa kamu amati Dan samasekali tidak akan melukaimu Mungkin kamu juga perlu dengarkan Musik santai, lagu cinta pada apa-siapa, Mungkin sekadar instrumentalia lembut Mengalun di atas permukaan telaga hatimu Kegundahan yang memperkeruh air Bukanlah harus kamu tudingkan pada Apa-apa yang berasal dari luar dirimu Sebab telaga itu ada dalam dirimu sendiri
__________________
![]() |
![]() |
|
|