Taman Nasional Sebangau Keindahan Yang Tersembunyi
[/quote]
Quote:
Mencintai sumber daya alam dan ekosistemnya tidak akan sepenuh hati dilakukan jika kita sendiri tidak mengenal lebih dekat ekosistem tempat kita berada
Karena pada kenyataannya, kita semua juga merupakan bagian unsur penyusun dari ekosistem yang memiliki keterkaitan atau saling pengaruh mempengaruhi dengan unsur lainnya
Oleh karena itu mengenal lebih dekat akan keberadaan Taman Nasional Sebangau (TNS) juga merupakan bagian penting dari tahap awal untuk mencintai Ekosistem Rawa Gambut Tropika Sebangau yang menyimpan sejuta misteri keindahan yang tersembunyi
Quote:
Taman Nasional ialah Kawasan Pelestarian Alam yang mempunyai ekosistem asli dan dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan melindungi habitat, penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budaya, pariwisata dan rekreasi (UU Kehutanan No. 41, 1999)
Kawasan Sebangau ditunjuk sebagai taman nasional melalui SK Menhut No. SK 423/Menhut/II/2004 tanggal 19 Oktober 2004 dengan luas � 568.700 Ha
Kawasan ini terletak diantara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan, dan berada pada Wilayah Administrasi Kabupaten katingan, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah
Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) adalah institusi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan TNS dan dibentuk berdasarkan SK Menhut No.P.59/Menhut-II/2006 tanggal 2 Juni 2006 tentang perubahan Pertama Atas SK Menhut No. 6186/Kpts-II/2002 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman Nasional
selanjutnya diperbaharui kembali dengan Peraturan Menhut No. P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 Pebruari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Taman Nasional
Quote:
KEADAAN UMUM KAWASAN
Hutan Rawa Gambut Tropika Sebangau merupakan salah satu hutan rawa gambut yang tersisadi Provinsi Kalimantan Tengah
Saat ini, kawasan Sebangau merupakan kawasan yang menjadi tumpuan masyarakat karena dapat memberikan nilai-nilai ekonomi-ekologi yang sangat penting bagi peningkatan kualaitas hidup masyarakat
Ekosistem Gambut Sebangau merupakan salah satu ekosistem yang kondisinya relative masih baik dibandingkan dengan daerah disekitarnya dan merupakan kawasan yang memainkan peranan sangat penting bagi gudang penyimpanan karbon dan pengaturan tata air di Kabupaten Katingan, Pulang Pisau dan Palangka Raya
Kawasan Ekosistem Gambut Sebangau adalah salah satu kawasan yang sangat penting keberadaannya bagi perlindungan dan pelestarian satwa liar
Kawasan TNS merupakan ekosistem hutan sekunder eks Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan dijumpai kanal-kanal buatan yang berpotensi memutus pergerakan satwaliar, areal bekas kebakaran dan areal terbuka akibat illegal logging
Meskipun demikian di dalam kawasan masih banyak terdapat tegakan untuk habitat satwa liar dan melalui restorasi ekosistem yang dilakukan BTNS beserta para mitra, saat ini kawasan TNS terus-menerus berusaha menjaga dan mengembalikan kondisi asli ekosistem gambut tropika Sebangau
Quote:
FLORA DAN FAUNA
Berdasarkan hasil penelitian Bidang Botani LIPI (2007) diketahui bahwa TNS memiliki 809 jenis flora, yang termasuk dalam 128 suku (16 jenis diantaranya belum teridentifikasi)
Dari hasil observasi mamalia yang dilaksanakan oleh CIMTROP UNPAR (2002), diketahui di kawasan TNS dapat dijumpai 35 jenis mamalia dan 13 diantaranya telah diidentifikasikan sebagai satwa dengan kategori mendekati kepunahan antara lain :
Bekantan (Hylobates agilis)
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bekantan:
Orangutan (Pongo pygmaeus)
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for orangutan:
Kelasi (Presbytis rubicunda)
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kelasi:
Beruang madu (Helarctos malayanus)
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for beruangmadu:
Beruk (Macaca namestrina), Macan dahan (Neofelis nebulosa), Kucing hutan (Felis bengalensis), Kucing batu (Felis marmorata), Kucing kepala pipih (Felis planiceps), Binturong (Arctitis binturong), Musang pohon (Arctogalidia triirgata), Bajing (Exilisciurus axilis) dan Tupai (Tupaia picta)
Jenis-jenis reptilia yang telah teridentikasi antara lain adalah Ular Sanca (Phyton Reticulatus), Ular air (Homalopsis buccata), Ular pipa berekor merah (Cylindropsis rufus), Kobra (Naja sumatrana), Ular hijau (Ahaetulla prasina), Biawak (Varanus salvator), Kura-kura kotak (Cuora amboinensis) dan kura-kura berduri (Heosemys spinosa)
Selain itu, di dalam Kawasan TNS sering dijumpai jenis burung seperti Enggang, Pecuk ular, Cangak merah, dll
Kawasan TNS juga kaya akan jenis ikan, seperti jenis Bapuyu, Gabus, Sambaling, dll, sehingga juga menjadi tumpuan ekonomi masyarakat terutama untuk sumber protein