FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Travel, Wisata, Liburan Suka jalan-jalan dan traveling ke berbagai mancanegara? yuk sharing dan berbagi tips disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ![]() Begitu lihat kalendar 2012 di awal bulan April ada tanggal merah, adrenalin saya untuk menjelajah langsung mendidih menggoda iman untuk memanfaatkan libur panjang ini dengan kembali bertualang. Alhasil jadilah saya mulai berburu tiket pesawat dan membuat pilihan-pilihan tujuan wisata untuk kali ini. Yang namanya niat, pasti rejeki akan datang menghampiri dengan mudahnya. Pas lagi perlu tiket untuk liburan, lalu ada promo hemat dari salah satu airlines domestik yang cukup menggiurkan. Tiket Banjarmasin � Surabaya PP berhasil saya dapatkan hanya dengan 394rb idr sudah termasuk pilihan tempat duduk favorit saya, yakni nomor 7 dekat jendela. Kali ini saya putuskan untuk menjelajah Sendang Biru, Pulau Sempu dan Segara Anakan di Malang Selatan. Informasi tempat wisata ini saya dapatkan dari sebuah majalah travelounge edisi tahun lalu, serta beberapa kali membaca rekomendasi dari mailing list indobackpacker. Dan hasil terawang dari mbah google pun memberikan tampilan gambar yang sangat rupawan. Surga tersembunyi yang menantang untuk dijelajahi. Hingga hari liburan pun tiba, dengan semangat saya bergegas menuju bandar udara Syamsudin Noor untuk penerbangan ke Surabaya. GA053 semestinya terbang pukul 09.45 wita, namun begitu jam di bandara menunjukan pukul 09.45 wita, terdengarlah pengumuman bahwa penerbangan saya ditunda sekitar satu jam. Lalu airlines membagikan snack kotak kepada para penumpangnya. Setelah tiba satu jam kemudian, masih tidak ada panggilan untuk boarding ke pesawat. Lalu berkumandanglah pengumuman kembali kepada para penumpang GA 053 agar segera melapor kembali ke konter check in airlines di lantai dasar. Dan semua penumpang turun kembali dan bertanya-tanya. Ternyata usut punya usut, penerbangan GA 053 mengalami keterlambatan kurang lebih 3 (tiga) jam dari jadwal awal. Terjadilah bersitegang antara penumpang dan staff grounding airlines. Belum lagi ada sebagian penumpang yang hendak melanjutkan penerbangan berikutnya, yang akibat keterlambatan tersebut mereka jadi tertinggal. Kalau sudah begini, apa airlines mau bertanggung jawab? Saya pun cukup kesal dibuatnya, rencana saya mau mampir ke kota Batu pun gagal karena jadwal molor yang tidak memungkinkan. Untung saja harga tiket yang saya dapatkan adalah tiket promo, jadi tidak membuat saya sakit hati seperti penumpang lainnya. Dan pukul 12.55 wita barulah GA 053 diberangkatkan. Menempuh waktu 45 menit, tak terasa sudah landing di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Cuaca cukup terik. Begitu pintu keluar kedatangan, saya langsung bertanya pada konter valet service untuk bertanya mobil travel untuk ke Malang. Lalu saya diantarkan menuju pool travel. Kurang lebih 15 (lima belas) menit menunggu, mobil avanza yang saya tumpangi segera meluncur meninggalkan bandara Juanda dengan berpenumpang 5 (lima) orang. Perjalanan dari Juanda ke kota Malang ditempuh kurang lebih 2 (jam) perjalanan dengan kondisi jalan cukup padat, terutama sekali begitu memasuki perbatasan kota Malang. Dengan biaya travel seharga 75rb idr, transport dari Juanda ke Malang cukup mudah ternyata dan masih nyaman buat kantong saya. Berbekal alamat yang diberikan sepupu saya, untuk dua malam ke depan saya dapat penginapan gratis. Jadi tidak perlu keluar uang lagi untuk akomodasi. Hemat bukaaaan? Ya, alamat yang dituju adalah rumahnya bibi dari istri sepupu saya. Jadi sekalian silaturahim. Hari sudah cukup petang ketika saya tiba. Istirahat sebentar sambil menunggu teman saya datang, ya.. teman kantor saya juga ke Malang, dia lebih dulu sehari berangkat dari pada saya. Awalnya hari ini kami berencana untuk menjelajah ke Batu, sayangnya akibat keterlambatan penerbangan saya, batal lah rencana kami berdua. Mendekati magribh, kawan saya tiba. Usai sholat kami meluncur nguliner di daerah Soekarno Hatta. Waroengsteakandshake jadi pilihan kami untuk santap malam. Wow ternyata nguliner di Malang hemat dan nikmat yah. Bayangkan saja, sirloin steak double yang sudah membuat perut saya kenyang luar biasa, harganya Cuma 13.500 idr. Ckckckc�murah meriah euy, tapi perut berhenti lapar. Usai makan, perut kenyang lalu kantuk pun menyerang. Lalu kami meluncur kembali pulang menuju penginapan gratis malam ini. Adzan subuh saya terbangun, segera mandi meski air terasa seperti dari kulkas dinginnya. Tapi tetap menyegarkan, kemudian saya berwudhu dan segera sholat, semoga petualangan hari ini aman dan lancar dan senantiasa dalam lindungan-Nya. Hari ini saya dan teman akan menjelajah Malang bagian Selatan, tepatnya Pantai Sendang Biru, menyebrang ke Pulau Sempu lalu tracking menuju Segara Anakan. Hasil dari beberapa informasi mengenai tempat wisata ini katanya tidak kalah dengan eksotisme pantai pasir Putih, laut biru bening dan batu-batu karang yang indah serta laut lepas. Rekomendasinya �Phuketnya Indonesia�. Pukul 08.00wib, jemputan tiba. Oh iya, karena saya tidak mengerti system transportasi di Malang, untuk kali ini saya menggunakan jasa travel agent local (Minak Jinggo) yang menjual paket 1 hari penuh untuk wisata Pulau Sempu. Sistemnya semakin banyak orang biayanya akan semakin murah. Karena saya cuma berdua dengan teman saya, harga yang dikenakan sebesar 600.000 idr, harga ini sudah termasuk transportasi PP menuju Pantai Sendang Biru, perahu penyebrangan dari Pantai Sendang Biru ke Pulau Sempu PP, pemandu wisata, sepatu tracking, serta perbekalan makanan untuk di Segara Anakan. Saya rasa harga ini sudah cukup reasonable alias masuk akal, mengingat jarak yang ditempuh juga cukup jauh. Dari kota Malang menuju Pantai Sendang Biru melalui perjalanan darat menempuh kurang lebih 1,5 jam. Jalur yang dilalui berkelok dan meliuk-liuk, cukup membuat perut saya berasa sedikit mual. Namun pemandangan hijau dari pepohonan sedikit meredakan rasa pening kepala saya. Panorama ini mengingatkan saya dengan Puncak Pass, persis seperti ini. Tiba di Pantai Sendang Biru saya langsung segar, bagaimana tidak, jika pemandangan yang dinikmati adalah Pantai berpasir Putih, perahu nelayan, laut biru dan sebuah pulau di sebrang sana. ![]() Suasana pantai cukup ramai karena bertepatan dengan libur panjang akhir pekan, jadi banyak turis domestik yang berkunjung. Kebanyakan datang dari Jakarta dan seputaran Jawa Timur. Hehehe termasuk saya dari Kalimantan. Sembari menunggu pemandu wisata lokal, cacing diperut sudah meronta minta diberi asupan, lalu saya dan teman segera memesan semangkuk mie ayam untuk masing-masing. Itung-itung persiapan energi yang bakal terkuras di Pulau sebrang. Ah.. nikmatnya, semangkuk mie ayam murah meriah seharga 5.000 idr, duduk di pinggir pantai dan menikmati lalu lalang perahu yang hilir mudik membawa pengunjung ke sebrang pulau. ![]() Hidup rasanya Indaaaah banget, saya bersyukur bisa menikmati pemandangan surga yang Tuhan sediakan di bumi ini. Indonesia memang tak kalah menarik untuk dijelajahi setiap jengkal wilayah perairannya. Tak pernah puas mata memandang surga kecil ini. ![]() Dan perjalanan pun saya lanjutkan ke negeri sebrang. Dengan naik perahu sekitar 15 menit, masuk ke perairan hutan bakau, Saya tiba di Pulau Sempu. Bersiap tracking menembus hutan untuk menemukan surga lainnya yang tersembunyi di bagian tengah pulau ini, yakni Danau Segara Anakan. Dengan menempuh perjalanan kaki, melalui jalan setapak yang berlumpur serta rintangan akar dan selur pohon yang melintang disana sini, kurang lebih 1,5 jam perjalanan saya, itupun berkat bantuan si pemandu wisata. Tanpa bantuan beliau mungkin perjalanan ini akan lebih lama lagi, mengingat saya tidak tahu jalur trackingnya. Alih-alih bukan sampai Segara Anakan, nanti malah marathon keliling pulau . Pakaian saya sudah basah bersimbah peluh, rambut acak-acakan, bahkan tas punggung saya pun ikut basah karena peluh punggung. Kaki saya mulai cenat cenut, bahkan ada sedikit lecet dibagian mata kaki. Namun mendekati Segara Anakan, sayup terdengar deburan air laut. Dan dari kejauhan saya melihat pemandangan yang sangat luar biasa Indaaaaah. Begitu tiba di pinggiran danau yang berpasir putih ini, penat dan letih saya pun langsung hilang. ![]() ![]() Segara Anakan adalah danau yang terletak di tengah Pulau Sempu. Danau ini terbentuk dikarenakan air laut yang masuk melalui sela-sela batu karang yang kemudian terperangkap di sebuah cekung daratan sehingga membentuk danau. Adapun air laut yang masuk ini merupakan air laut lepas dari laut selatan Jawa. Ya.. bicara tentang laut selatan Jawa, siapa yang tidak kenal dengan Kanjeng Ratu Roro Kidul, Ratu penguasa laut selatan Jawa. Entah beliau ini tokoh fiksi atau pun nyata, namun cerita tentang beliau ini sangat melekat dalam kisah masyarakat Jawa tentang keganasan laut selatan. Pulau Sempu ini berbatasan langsung dengan laut selatan yang terkenal dengan gelombang ganas dan laut dalamnya. ![]() Naik sedikit dengan memanjat batu karang tajam, saya pun bisa melihat pemadangan laut bebas. Samar dari kejauhan terlihat siluet sebuah kapal besar sedang menjelajah samudera luas. Sayang pemandangan ini tidak bisa terabadikan oleh saya karena tipe kamera yang saya gunakan bukan tipe kamera dengan kemampuan tinggi. ![]() ![]() Melihat pemandangan seperti ini saya langsung terbayang film-film Hollywood tentang pantai beas, dimana para aktor memacu adrenalinnya dengan terjun bebas ke laut biru dari atas tebing tinggi ini. Wow..keren sekali rasanya. Sayang adegan itu hanya bisa dibayangkan saja. continue to post 1 Terkait:
|
![]() |
|
|