Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan

Travel, Wisata, Liburan Suka jalan-jalan dan traveling ke berbagai mancanegara? yuk sharing dan berbagi tips disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 3rd October 2012
SukuDayak's Avatar
SukuDayak SukuDayak is offline
Member Aktif
 
Join Date: Oct 2012
Posts: 178
Rep Power: 0
SukuDayak mempunyai hidup yang Normal
Default Hebohnya Festival Malang Kembali VII, Malang Tempo Doloe 2012

[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Festival Malang Kembali VII, Malang Tempoe Doloe 2012 (Sumber: Festival Malang Kembali 2012 | World Heritage Sites)









Malang, 24 Mei 2012, 19:51 WIB



Hari ini adalah hari pertama diadakannya kembali acara tahunan kota Malang yaitu Festival Malang Kembali VII, Malang Tempo Doeloe, selama 4 hari yang dapat Anda kunjungi mulai dari tanggal 24 hingga 27 Mei 2012. Kadang beberapa orang hanya menyebutnya MTD (Malang Tempo Doeloe) atau Malkem (Malang Kembali), tidak masalah karena itu semua merupakan acara yang sama, namun nama yang sebenarnya adalah yang saya sebutkan di awal.



Saya sampai di lokasi MTD, yaitu Jalan Besar Ijen Malang di area Gereja Katedral Ijen (Gereja Katolik Maria Bunda Karmel) kurang lebih pada jam 8 malam. Padahal saya ingin mengikuti acara pembukaan yang diadakan pada pukul 7 malam di Pendopo Agoeng, sesuai dengan peta lokasi dan jadwal berikut.


Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Peta Lokasi dan Jadwal Acara (Sumber: Festival Malang Kembali 2012 | World Heritage Sites)





Jadwal Acara (Sumber: Festival Malang Kembali 2012 | World Heritage Sites)











Merasa sudah sangat terlambat, maka saya berniat untuk tidak langsung ke Pendopo Agoeng (area H). Selain karena ingin melihat-lihat dahulu, jalan menuju Pendopo Agoeng yang berjarak sekitar 500 meter, dipenuhi oleh lautan manusia. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam Festival ini tersedia ratusan stan yang beraneka ragam yang dihadiri oleh ratusan ribu pengunjung setiap harinya.



Langkah saya disambut dengan suasana ceria dari salah satu stan radio Malang yang sedang mengadakan lomba lari bangkiak. Seperti inilah suasana yang akan saya alami nanti, menyenangkan dan penuh orang. Jika Anda melihat peta lokasi, saya tengah berada di area F. Dari dekat gereja, saya juga dapat melihat dari kejauhan area Panggung Koes Plus yang dipenuhi penonton. Sebelum kesana saya mengunjungi sebuah stan dengan desain semacam barak prajurit kemerdekaan lengkap dengan menara pengawas.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Stan semacam barak pejuang.









Saya mencoba menuju Panggung Koes Plus dengan desain benteng batu. Seperti yang saya lihat di kejauhan, banyak yang menonton. Saya cukup menyukai musik-musik jadul Koes Plus, dan saya rasa orang-orang ini juga. Bapak-bapak di atas panggung juga menyanyikan lagu-lagu itu dengan sangat baik dan keren. Saya sedikit menerobos sehingga berada di depan, berhenti sejenak untuk menyaksikan dan mendengarkan. Setelah mengambil beberapa foto dan sudah habis satu lagu saya lanjutkan perjalanan saya.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Panggung Koes Plus









Setelah saya berbelok dari panggung, saya melihat arus manusia yang sedang bergerak menuju arah Pendopo Agoeng. Penuh, ramai, dan sesak. saya mencoba masuk dan mengikuti arus hidup itu. Di kerumunan ribuan orang ini saya kurang bisa melihat jelas sesuatu yang ingin saya lihat seperti stan-stan, maupun gadis-gadis cantik karena ditutupi oleh penuhnya manusia. Lalu saya mencoba menepi, memilih lajur kiri medekati stan.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Suasana Jalan Ijen dan stan.









Ada banyak stan yang saya lihat. Terdapat 7 jenis stan berbeda dengan produk yang beraneka ragam yang dapat Anda kunjungi dan Anda nikmati, dan tersebar di beberapa area yaitu:



1. Stan Makanan

2. Stan Batik

3. Stan Jajanan dan Minuman

4. Stan Jasa

5. Stan Kerajinan

6. Stan Benda Antik

7. Stan Mainan Anak



Tidak hanya 7 stan itu saja. Anda juga akan disuguhi berbagai stan yang unik, mendidik, bahkan yang aneh-aneh seperti yang tertera pada peta lokasi.



Perjalanan menuju Pendopo Agoeng yang saya perkirakan hanya 500 meter menjadi terasa 1 kilometer karena saat saya berjalan, langkah kaki saya tidak dapat leluasa. Saat saya bisa melangkahkan kaki saya dengan 1 langkah, maka yang terjadi disana adalah 2 langkah kecil. Di jalan yang saya lalui juga terdapat banyak sampah, padahal telah disediakan banyak sekali tempat sampah dengan jarak yang berdekatan. Oh Indonesiaku yang kucinta�



Saya ingin mampir ke Tugu Kembang Melati yang terlihat menyala. Tapi sebelum itu saya mampir di Concordia (area C), dengan desain arsitektur yang menurut saya membingungkan antara rasionalisme atau ekspresionisme. Di area Concordia ini berisi berbagai macam pengetahuan, terutama di bidang pendidikan dan sejarah.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Concordia, berisi informasi pendidikan.









Setelah selesai, saya menuju Tugu Kembang Melati yang pada hari-hari biasa seringkali ditutup. Menurut saya sangat indah, ditambah dengan lampu warna-warni dan kolam yang mengapitnya. Disitu beberapa orang terlihat duduk-duduk nyaman. Ya, tugu yang terletak di tengah-tengah Jalan Ijen ini merupakan tempat yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat dengan jelas seluruh Jalan Ijen dan keadaan di sana. Saya melihat lautan manusia yang terbentang dari ujung hingga ke ujung jalan. Benar-benar luar biasa animo masyarakat Kota Malang. Saya juga melihat beberapa orang memanjat-manjat pagar, dan menaiki tank-tank Museum Brawijaya. Terdengar dari pengeras suara panitia tidak henti-hentinya memperingatkan. Ya ampun.. Terdengar pula celoteh orang-orang, �Ya gini ini sing nggarai Indonesia nggak maju-maju. Kelakuane koyok ngono.�




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Tugu Kembang Melati, indah.









Dan� Oh! Pendopo Agoeng terlihat! Ternyata acara pembukaan belum selesai. Saya kemudian beranjak dari tugu dan berjalan cepat menuju Pendopo Agoeng. Sampai di sana, saya tepat di area dekat panggung, orang-orang di sana terlihat menundukkan kepala, berdoa. Saya pun ikut menunduk, sedikit menyesali bagaimana bisa saya terlambat dua kali. Bagaimana bisa saya tidak memperkirakan bahwa kebiasaan orang Indonesia yang suka molor di berbagai acara-acara. Hehe�



Namun sedikit kekecewaan itu terobati karena sebagai acara terakhir pembukaan, panggung diisi oleh para penari berkostum merah yang membawa panah, cantik sekali. Beberapa undangan berbodnong-bondong pergi, dan terdapat kursi-kursi kosong. Saya mencoba mencari kursi dan mendapat di bagian belakang. Tarian selesai, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukkan wayang orang. Pertunjukkan favorit saya. Namun saya harus segera beranjak karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih. Saya harus mengelilingi Jalan Ijen sekarang jika tidak mau pulang terlalu malam.




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Pertunjukan seni di Pendopo Agoeng.









Saya merasa menyesal telah meninggalkan Pendopo Agoeng, karena saya harus mengikuti arus lautan manusia lagi dan kaki saya sudah sedikit merasa lelah. Setelah berjalan cukup lama akhirnya saya sampai di Kampoeng Kauman (area D). Di sana terdapat panggung dengan background foto Masjid Jami� Malang pada masa awal dibangun. Di sana sedang diadakan pertunjukan lagu-lagu Islami. Sekali lagi seperti yang saya lakukan di panggung Koes Plus, saya menerobos dan kemudian duduk di barisan paling depan, bersama orang-orang lainnya. Saya mengambil beberapa foto sampai kemudian seorang gadis berkerudung dengan paras cantik mulai menyanyi solo dan menari. Thanks God, saya dapat mengistirahatkan kaki saya sejenak sekaligus diperlihatkan wanita cantik yang sesekali menatap saya. Hehehe�




Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :






Panggung Kampoeng Kauman, bernuansa Islami.









Saya ingat lagi, jam malam! Saya melihat jam di hp, pukul 21:28. Saya bergegas pergi padahal si gadis cantik berkerudung masih belum menyelesaikan lagunya. Saya berjalan terus� Berjalan terus hingga sampai di area J dan I yaitu stan Taman Safari Indonesia Indah II dan stan Kampoeng Keramik Dinoyo. Saya teringat beberapa waktu yang lalu, Kampoeng Keramik Dinoyo juga mengadakan festival keramik yang sangat apik dan menarik, yang diadakan di sepanjang jalan kampung keramik Dinoyo.




[spoiler=open this] for :






Kampoeng Keramik Dinoyo dan Taman Safari Indonesia Indah II









Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 10:17 AM.


no new posts