|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Pemerintah mendorong anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan, seperti energi geothermal, PLTA, matahari, biomasa, hingga yang dihasilkan dari sampah. Dalam Rapimnas Kadin 2012 di Yogyakarta, Rabu (3/10), Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mendorong anggota Kadin untuk terjun di sektor ESDM, terutama pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) karena prospeknya bagus. Pasalnya, potensi EBT di Indonesia melimpah. "Empat puluh persen geothermal dunia ada di Indonesia," terang Jero Wacik. Indonesia diperkirakan mempunyai energi Geothermal sebesar 10 ribu megawatt, Rabu (3/10). Sekarang, terangnya, yang tergarap baru sekitar 5 persen. Targetnya dalam 2-3 tahun ini bisa mencapaii target 20 persen, sekitar 4 ribu megawatt. Jero Wacik, mengungkapkan, hambatan pengembangan geothermal selama ini adalah berada di lahan kehutanan dan harga. Pasalnya, lahan geotermal yang kebanyakan berada di kawasan hutan. Namun, hal tersebut telah terselesaikan dengan ditandatanganinya MoU dengan Menteri Kehutanan yang isiinya menyepakati, semua titik di kawasan hutan yang ada panas buminya boleh dibor. Tentang hambatan harga, terangnya Jero, juga telah diatasi dengan feed-in tariff geotermal yang lebih kompetitif. Dalam Permen ditetapkan harga jual listrik panas bumi untuk Sumatera sebesar USD 10 sen/kwh, untuk Jawa-Bali sebesar USD11 sen/kwh, untuk Sulawesi Tengah, Tenggara dan Selatan USD 12 sen/kwh, untuk Sulawesi Utara dan Gorontalo USD13 sen/kwh, untuk NTB-NTT USD14 sen/kwh, dan Papua dan sekitarnya USD 18 sen/kwh. "Saya sedang siapkan Permen feed-in tariff untuk EBT (energi baru dan terbarukan) selain geotermal," paparnya. mediaindonesia.com Terkait:
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|