FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Salah satu rukun Iman adalah percaya kepada kitab suci Allah. Yang terpenting adalah meyakini bahwa Al Qur�an adalah kitab suci yang terakhir dan merupakan pedoman bagi ummat manusia yang tetap terpelihara hingga sekarang. Konsekuensi dengan beriman terhadap kitab suci Allah adalah bahwa kita wajib mempelajari, memahami, dan mengamalkannya dalam perilaku kita sehari-hari.
Iman kepada Kitab Allah: Membaca Al Qur�an Assalamu�alaikum wa rohmatullahi wa barokatuhu, Salah satu rukun Iman adalah percaya kepada kitab suci Allah. Yang terpenting adalah meyakini bahwa Al Qur�an adalah kitab suci yang terakhir dan merupakan pedoman bagi ummat manusia yang tetap terpelihara hingga sekarang. Konsekuensi dengan beriman terhadap kitab suci Allah adalah bahwa kita wajib mempelajari, memahami, dan mengamalkannya dalam perilaku kita sehari-hari. Sesungguhnya, Al Qur�an merupakan kumpulan wahyu atau perkataan Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, sebagai pedoman hidup bagi ummat Islam agar selamat dunia dan akhirat: �Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,� [Al Baqoroh:2] Agar kita bisa mendapat atau memahami dan kemudian mengamalkan petunjuk tersebut, tentulah kita harus terlebih dulu membacanya. Oleh karena itulah, ketika Jibril membawa wahyu Allah yang pertama, maka wahyu itu tak lain adalah perintah untuk membaca: �Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,� [Al �Alaq:1] Mungkin ada sebagian orang yang mentafsirkan bahwa maksud ayat di atas adalah �membaca ayat yang besar,� padahal perintah untuk mengamati alam semesta itu meski ada, tapi dijelaskan Allah dalam kalimat yang jelas dan komunikatif, jadi tak perlu ditafsirkan lagi. �Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?� [Al Mulk:3] Toh pada saat itu, Jibril telah membawa wahyu Allah yang pertama yang bisa jadi berupa tulisan, dan Nabi Muhammad saw yang ummi karenanya mengaku dia tak bisa membaca. Dalam ayat lain, ditegaskan Allah bahwa kita diperintahkan untuk membaca kitab suci Al Qur�an agar kita tidak tersesat dari tipu daya orang-orang kafir dan munafik yang berusaha menyesatkan manusia: �Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.� [Al �Ankabuut:45] ��. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.� [Al Muzzammil:4] Kita diwajibkan untuk mengikuti petunjuk yang telah diturunkan oleh Allah (Al Qur�an), bukan cuma ikut-ikutan nenek moyang kita saja tanpa tahu dasar Al Qur�an dan Haditsnya, sehingga akhirnya ibadahnya salah dan penuh dengan bid�ah: �Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"� [Al Baqoroh:170] Dengan membaca Al Qur�an, insya Allah kita tetap di atas petunjuk dan tidak mengikuti hawa nafsu orang-orang yang sesat: �Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.� [Al Jaatsiyah:18] �Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).� [Al Qalam:8] Setelah kita membaca Al Qur�an, hendaknya kita pahami dan kita amalkan, agar tidak seperti orang-orang Yahudi yang meski telah mendapat kitab suci Taurat, tapi mereka mendustakan ayat-ayat Allah dengan melanggar segala larangannya seperti berjudi, membunuh, bahkan mengkampanyekan perzinahan lewat film-film yang mereka buat ataupun melalui media massa yang mereka kuasai: �Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.� [Al Jumu�ah:5] Semoga kita semua mendapat manfaat dari tulisan ini. Wassalamu�alaikum wa rohmatullahi wa barokatuhu |
#2
|
||||
|
||||
![]() Quote:
Yang manakah Al-Qur'an yang benar - benar Al-Qur'an Sejati (Yang Terpelihara) itu??? Last edited by isau; 21st February 2011 at 05:30 PM. |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Ade hubungannye ame Nur yang menjadi barokah tiap manusia ketika dilahirkan ga ye??
|
![]() |
|
|