FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() TEMPO Interaktif,Tripoli - Dengan suara bulat, seluruh anggota Dewan Keamanan PBB sepakat mengeluarkan resolusi penjatuhan sanksi kepada pemimpin Libya, Muammar Qadhafi. Dalam rapat yang digelar pada Sabtu lalu, Qadhafi dihukum tidak meninggalkan Libya, seluruh asetnya dan 15 anggota keluarganya dibekukan, serta embargo bantuan senjata untuk Libya. Dewan juga meminta Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court) di The Hague segera melakukan investigasi dan penuntutan bagi pelaku kejahatan terhadap penduduk sipil Libya sejak merebaknya demonstrasi pada 15 Februari lalu. Sehari sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Deputi Duta Besar Libya di PPB, Ibrahim Dabbashi, mendesak Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi kepada Qadhafi. "Ini dukungan moral bagi rakyat kami yang menentangnya," kata Dabbashi. Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Susan Rice menilai sanksi ini sangat memukul Qadhafi dan keluarganya. "Mereka yang membantai warga sipil bertanggung jawab secara pribadi," ujarnya. Dabbashi mengatakan hukuman ini akan membantu mengakhiri rezim fasis yang masih bertahan di Tripoli, ibu kota Libya. Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant menjelaskan, sanksi ini sebagai ekspresi atas kepedulian yang sangat kuat, yang merupakan sebuah kemarahan masyarakat internasional. "Angin kebebasan dan perubahan menyapu dunia Arab dan, saya pikir, Dewan Keamanan berhasil merespons era baru hubungan internasional," kata Duta Besar Prancis untuk PBB Gerard Araud, menanggapi sanksi tersebut. Cina, yang sejak awal rapat dikhawatirkan atas sikapnya, akhirnya memilih mendukung penjatuhan sanksi terhadap Qadhafi dan keluarganya. Duta Besar Cina untuk PBB Li Baodong mengatakan negaranya memperhatikan keselamatan warganya di Libya yang kebanyakan bekerja di industri perminyakan. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menegaskan, saatnya Qadhafi mundur dari jabatannya. Ia sudah kehilangan legitimasi dari rakyatnya. Sekretaris Menteri Luar Negeri Inggris William Hague kemarin menegaskan bahwa Inggris mencabut kekebalan diplomatik terhadap Qadhafi dan seluruh anggota keluarganya. "Ini harapan terbaik bagi Libya," ujar dia. Putra Qadhafi, Saif al-Islam, akhir pekan lalu melalui televisi menyatakan pihaknya membuka pintu untuk semua opsi guna mengatasi aksi kekerasan yang terjadi selama demonstrasi berlangsung. "Sekarang tanda-tanda perang saudara dan intervensi asing telah dimulai," ujarnya. REUTERS | AP | MARIA RITA |
#2
|
|||
|
|||
![]()
menunjukkan kediktatorannya, mpe lupa ma namanya human rights
|
![]() |
|
|