FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
BANDUNG (Arrahmah.com) - Teka-teki siapa dalang merebaknya kasus pemurtadan dengan dalih pemberian bantuan sembako di Kota Bandung, akhirnya terkuak. Adalah seorang pendeta dari Gereja Advent Hari Ketujuh.bernama Abraham (55) atau yang akrab dipanggil Bram. Ia mengaku khilaf atas ulahnya dengan memberi bantuan sembako kepada beberapa warga di Babakan Ciaparay Kota Bandung beberapa waktu lalu.
Hal tersebut terungkap Selasa malam (29/6) dalam dialog antara KPUB (Komite Peduli Ummat Bandung) dengan Pendeta Bram di sebuah rumah makan di kawasan Jl. Soekarno Hatta Bandung. �Saya tidak bermaksud memurtadkan atau mengajak pindah agama seseorang sesuai agama yang saya anut. Saya hanya bermaksud memberi bantuan sosial saja,� kilah Bram. Namun pernyataan Bram segera disanggah Euis Rifqi dari LSM Insan Kamil selaku pembina korban pedangkalan aqidah tersebut. �Seharusnya jika hanya ingin memberi bantuan sembako saja, warga tidak perlu dibawa ke tempat rekreasi dengan proses seperti orang dibaptis dengan dengan menyebut �Demi Yesus segala,� tukas Euis. Disinggung soal penggunaan beberapa ayat Al Qur�an dalam mempengaruhi para penerima bantuan, Bram mengatakan dan menjelaskan bahwa di dalam Alkitab juga ada kata �celupan� atau �shibghah� dalam Surat Al Baqarah 138. �Celupan dalam pemahaman saya adalah pertaubatan atau pengakuan dosa seorang untuk kembali kepada Tuhan,� jelas Bram. Euis menyayangkan ulah Bram tersebut yang dengan gegabah telah menjelaskan suatu pemahaman pada orang yang tidak seagama dengannya. Dalam dialog tersebut tidak terjadi debat sengit maupun kata-kata keras yang saling menghujat. Malah dengan bahasa yang lembut dan sopan, Euis justru gembira jika Bram juga mempelajari Al Qur�an. Mendapat �support� demikian Bram hanya senyum-senyum, sambil menganggukkan kepalanya. Di akhir pertemuan tersebut secara terbuka Bram mengakui segala tindakannya dan menganggap itu sebuah kekhilafan. �Saya mohon maaf dan telah khilaf serta berjanji tidak akan mengulangi lagi,� ujar Bram. |
#2
|
|||
|
|||
![]()
halah alibi tuh
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
pemahaman baru dalam islam, tak bisa dianggap pemurtadan. yang tau murtad atau tidak, itu hanya Allah
|
![]() |
|
|