
24th February 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Posts: 261
Rep Power: 237
|
|
Irawan: Tiga Media Diancam Dipo karena Alasan Politik
Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta- Institut Studi Arus Informasi (ISAI) menduga, tiga media --Metro TV, Media Indonesia, dan TVOne-- menerima ancaman boikot iklan dari Sekretaris Kabinet Dipo Alam karena ketiganya dianggap sudah berlebihan sebagai �corong� pemiliknya.
�Dugaan saya, Dipo seperti itu karena pemilik ketiga media memiliki signifikansi politik yang besar dalam panggung politik. Sehingga sadar atau tidak sadar, digunakan atau tidak digunakan, ketiga media tersebut dipersepsikan akan menjadi "juru bicara" kepentingan politik para pemiliknya,� kata Direktur Eksekutif ISAI Irawan Saptono, saat dihubungi, Kamis (24/2).
ISAI mengakui, mereka belum melakukan penelitian kuantitatif mengenai pemberitaan ketiga media tersebut. Tapi, kata Irawan, jika dilihat secara acak dari produk-produk jurnalismenya, termasuk talkshow, media tersebut memang memiliki kecenderungan "menyerang pemerintah" melebihi media lain.
�Walaupun kecenderungan ini harus dibuktikan lagi dengan meneliti satu per satu produk jurnalismenya, misalnya dalam tiga bulan terakhir,� kata Irawan.
Selama ini, Irawan menjelaskan, sebenarnya ada sejumlah media yang sama keras dan galaknya menyerang pemerintah. Namun media tersebut tidak menjadi sasaran kritik Dipo karena pemiliknya tidak aktif di ranah politik. �Jadi bisa dikatakan independensinya terjaga,� ujarnya.
Ketiga media yang diancam Dipo pun sebenarnya bukan tak mungkin memang berniat baik dalam mengkritisi pemerintah. Sayangnya, ketiganya tidak bisa memberikan jaminan bahwa kebijakan-kebijakan redaksinya independen, bebas dari campur tangan pemiliknya.
Soal itu, kata Irawan, pernah diteliti ISAI. �Berita-berita Pemilu 2009 menunjukkan media massa yang pemiliknya adalah pengurus partai politik, tidak bisa independen dalam pemberitaan pemilu,� ujarnya.
Isma Savitri
|