
27th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Pemerintah Pulangkan WNI di Libya
Antrian pengungsi dari berbagai negara di depan kapal di pelabuhan laut Benghazi, Libya, Kamis (24/2). Banyak warga negara lain yang menjadi tenaga kerja di Libya meninggalkan Libya menyusul konflik yang terjadi disana. AP Photo/Rob Celliers
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah memutuskan memulangkan warga negara Indonesia yang berada di Libya menyusul situasi yang menjurus perang sipil di negara itu. "Pesawat akan bertolak dari Tripoli ke Tunisia mengangkut 262 warga Indonesia," kata Ketua Satuan Tugas Evakuasi Warga Negara Indonesia Hassan Wirajuda di Bina Graha, Jakarta, kemarin.
"Insya Allah mereka akan tiba di Indonesia Selasa depan," kata bekas Menteri Luar Negeri ini.
Hassan menyatakan evakuasi dengan pesawat Airbus ini terdiri atas dua kelompok terbang. Kloter pertama terdiri atas 201 pegawai PT Wijaya Karya (Wika), yang sedang membangun mal di sana. "Sisanya baru mahasiswa dan WNI yang bekerja di pelbagai sektor," tuturnya. Karena itu, biaya kloter pertama akan ditanggung oleh perusahaan badan usaha milik negara tersebut.
Ia menambahkan, tak semua warga Indonesia yang berada di Libya langsung dipulangkan ke Indonesia. "Mereka akan ditampung di sejumlah tempat terpisah di Tunisia," ujarnya. Tempat penampungan itu dari rumah dinas duta besar dan staf kedutaan sampai sejumlah losmen di Tunisia.
Selain Wika, perusahaan minyak dan gas Indonesia, Pertamina dan Medco International Ventura, memulangkan pekerjanya di sana. "Kegiatan operasi kami tunda dulu," kata Direktur Medco Internasional Loekman Mahfoedz. Medco memiliki 80 pegawai di Libya, 12 orang di antaranya warga Indonesia.
Adapun Pertamina, kata juru bicara Mochammad Harun, telah menghentikan operasi di Libya sejak dua hari lalu. Pertamina akan memulangkan tiga pegawainya dari sana.
Kantor berita Associated Press mewartakan bahwa situasi di Tripoli mulai tak menentu. Tentara bayaran yang diduga didatangkan pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, dari bekas pecahan Uni Soviet dan Afrika terlihat sudah turun ke jalan-jalan. Mereka membawa senapan mesin laras panjang. Tank-tank berbanjar hingga ke bandar udara di ibu kota.
Harian Inggris, Daily Mail, melaporkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menggelar pertemuan hingga larut malam dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi. Mereka membahas zona larangan terbang guna mengantisipasi Qadhafi memerintahkan angkatan udaranya menembaki para demonstran.
DRE | GUSTIDHA | MUNAWWAROH | AQIDA | SUNARIAH | CORNILA | MAHARDIKA
|
|