|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasukan Inggris telah berada dalam posisi siap sedia untuk dikirim ke Libya jika krisis di negara itu memburuk. Sumber Telegraph mengatakan bahwa The Black Watch, Batalyon 3 Resimen Kerajaan dari Skotlandia, telah berada pada kesiapsiagaan tinggi, dan siap dikirimkan ke Afrika Utara dalam 24 jam. Satu unit infanteri berkekuatan 600 orang yang kembali dari Afghanistan pada akhir 2009 ditempatkan di Benteng George dekat Inverness. "Mereka siap, untuk berjaga-jaga," ujar sumber itu. Departemen Pertahanan berkukuh bahwa batalion dipersiapkan untuk operasi bantuan kemanusiaan, bukan tempur. Namun sumber itu mengatakan bahwa pasukan Inggris dalam posisi siap sedia di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa usaha Kolonel Qadhafi untuk mempertahankan kekuasaan bisa membawa Libya ke dalam perang saudara berkepanjangan dan menyebabkan krisis kemanusiaan. Negara-negara anggota NATO kemarin setuju untuk menyusun rencana darurat agar angkatan bersenjata mereka dapat campur tangan. Inggris juga bersiap untuk mengirim diplomat dan penasihat spesialis ke kota timur Benghazi, lokasi oposisi Libya. Pertempuran antara kelompok anti-Qadhafi dan pasukan pendukungnya meningkat kemarin. Hingga 17 orang tewas dalam ledakan di Benghazi tadi malam, di mana pemberontak mengklaim menghadapi serangan udara pasukan Qadhafi. Tentara loyalis melancarkan serangan habis-habisan di Zawiya, 30 mil dari ibu kota Tripoli. Mereka mengatakan berharap untuk menguasai pusat kota semalam. Penembak jitu dan milisi, yang menurut pemberontak termasuk tentara bayaran, pindah ke alun-alun kota menjelang siang. Kedua belah pihak mengatakan pemimpin kelompok pemberontak yang telah menduduki pusat kota selama lebih dari seminggu tewas. Sore hari, televisi negara mengklaim kota itu jatuh ke pasukan pemerintah, tapi kemudian ditarik kembali. Pemberontak mengaku mereka terus berjuang dan tidak akan menyerah. "Terjadi pertempuran sepanjang hari di sini," kata seorang pria melalui telepon. "Kami berada dalam posisi yang sangat sulit. Mereka memiliki penembak jitu dan telah menggunakan mortir dan granat roket." Kedua belah pihak mengakui jatuhnya korban, setidaknya 15 orang tewas, atau bahkan lebih. TELEGRAPH | ERWIN Z |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|