
11th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Harga Kedelai Melonjak, Usaha Tahu dan Tempe Terancam Bangkrut
Pabrik tahu di Desa Kaliputih Purwokerto Timur Banyumas, Selasa (12/10). TEMPO/ Aris Andrianto
Quote:
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Pengrajin tahu dan tempeKabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terancam gulung tikar menyusul harga kedelai yang terus melonjak. Harga kedelai naik dari Rp 5 ribu melonjak menjadi Rp 7 ribu per kilogram. Sekitar separuh dari 60 pengrajin tahu dan tempe di Sidoarjo mengurangi produksinya. "Harga kedelai tak terjangkau," kata Mukardi, pengrajin tempe di Tanggulangin, Sidoarjo, Jumat (11/2).
Pengrajin tahu di Sidoarjo terpusat di Desa Tropodo Kecamatan Krian. Sedangkan perajin tempe tersebar di Tanggulangin, Waru, Candi, Jabon dan Krian. Mereka sebagian besar menggunakan kedelai impor dari Amerika Serikat. Lantaran, biji kedelai lebih besar cocok untuk olahan tempe dan mengandung banyak sari kedelai tahu. "Kualitas kedelai impor lebih bagus," katanya.
Meski, cita rasa kedelai lokal lebih disukai konsumen. Mukardi mengaku berpaling kedelai impor lantaran pasokan terjaga sedangkan kedelai lokal kerap hilang di pasaran. Atas kenaikan harga kedelai ini, ia meminta pemerintah memberikan subsidi demi menyelematkan industri rumahan tempe dan tahu.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo, Tjarda menjelaskan harga kedelai naik namun persediaan relatif stabil. Menurutnya, kenaikan harga kedelai masih terkendali dan tak menimbulkan gejolak yang berarti. "Kebutuhan kedelai setiap hari mencapai 70 ton," katanya.
Saat ini, kata dia, persediaan kedelai di Sidoarjo, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama sebulan ke depan. Terutama, untuk memenuhi kebutuhan industri olahan kedelai seperti tahu, tempe dan susu kedelai. Ia berharap pengrajin tenang dan tak panik memborong kedelai. Dikhawatirkan harga terus melonjak jika terjadi aksi borong. Tjarda berharap harga kedelai kembali turun dan stabil sesuai harga awal.
EKO WIDIANTO
|
|