Meski bisa sembuh, herpes (penyakit ruam kulit akibat virus) selalu bisa kambuh sebab obat-obatan hanya bisa mengusir sebagian virus. Sisanya akan mengkristal, tidur dan bersembunyi di darah untuk bangkit lagi suatu saat nanti jika bertemu dengan pemicunya. Ada 2 jenis virus penyebab herpes, yakni herpes simplex virus (HSV) tipe-1 dan tipe-2. HSV tipe-1 lebih banyak menyerang wajah, mata dan tenggorokan sementara HSV tipe-2 memicu infeksi di daerah genital atau kelamin. Diperkirakan 65 persen orang dewasa adalah pembawa HSV tipe-2. Virus yang mengkristal di darah umumnya tidak disadari karena memang tidak menunjukkan gejala, meski sebenarnya bisa aktif lagi jika sewaktu-waktu bertemu dengan pemicunya.
Berikut ini adalah 3 hal yang bisa membangunkan virus herpes dari hibernasi atau tidur panjangnya:
Stres.
Segala hal yang memicu stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi tersebut, virus herpes bisa bangkit lalu memicu infeksi terutama di tenggorokan sehingga terjadi radang.
Sinar matahari.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam American Sport Medicine mengungkap hubungan antara herpes oral dengan sinar matahari terutama ultraviolet-B (UV-B). Disebutkan, para pemain ski yang sering berjemur punya risiko lebih tinggi untuk mengalami kekambuhan herpes oral.
Cabut gigi.
Dokter gigi dari Nova Southeastern University di Ft Lauderdale, Michael A Siegel, DDS mengatakan bahwa kekambuhan herpes bisa dipicu oleh trauma yang terjadi di rongga mulut. Salah satu bentuk trauma adalah pencabutan gigi dan suntikan di gusi.
sumber :
http://www.dokterumum.net/berita-kes...us-herpes.html