FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Matahari semakin sadis memancarkan sinarnya akhir-akhir ini. Sadarkah Anda bahwa paparan sinar matahari tersebut bisa mempercepat proses penuaan kulit kita? Bagaimana jika kita tak cukup rajin melakukan perawatan untuk melindungi kulit? Penampilan tak hanya terlihat lebih tua dari usia sebenarnya, kita juga akan mengalami berbagai kerusakan pada kulit.
Sinar ultraviolet, khususnya UVA, adalah faktor utama yang menyebabkan penuaan dini, karena mampu menembus kulit lebih dalam dan merusak sel-sel kulit yang tak terlihat dari balik kulit Anda yang terbakar. Yang lebih parah, produksi kolagen-protein yang menjaga kekencangan, kelembaban, dan kekenyalan kulit mulai menurun ketika usia Anda baru 20-an tahun. Untuk melindungi kulit, sebaiknya Anda tak sekadar merawatnya dari luar, dengan mengenakan produk-produk kosmetika. Rawat juga kulit Anda dari dalam, dengan mengonsumsi berbagai makanan yang akan membuat kulit Anda tetap awet muda. Jangan khawatir, banyak kok makanan lokal yang mampu melakukannya. Berikut di antaranya: Strawberry, pepaya, brokoli, jeruk. Buah yang jadi favorit anak-anak ini mengandung banyak vitamin C, dan makanan yang kaya vitamin C membantu mengusir garis-garis halus pada wajah dan kekeringan yang diakibatkan penuaan. Inilah hasil penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition tahun 2007. Pengaruh vitamin C dalam menghaluskan kulit kemungkinan disebabkan oleh kamampuannya menghentikan radikal bebas yang dihasilkan oleh sinar ultraviolet, dan juga perannya dalam memproduksi kolagen. Oleh karena itu banyak produk kosmetika yang menggunakan vitamin C dalam formulanya. Tetapi jika Anda bisa mendapatkannya dalam bahan alami seperti strawberry, pepaya, brokoli, paprika merah, dan jeruk, lebih baik bukan? Tomat, semangka, wortel. Warna merah pada tomat diperoleh dari lycopene, bahan carotenoid yang membantu menjaga kulit tetap lembut. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics tahun 2008, terlihat bahwa dari 20 orang yang disurvei, mereka yang memiliki konsentrasi lycopene yang lebih tinggi ternyata memiliki kulit yang lebih lembut. Untuk mendapatkan hasil yang sama, tingkatkan asupan lycopene dengan buah dan sayuran segar seperti semangka dan wortel. Tahu. Tahu dan produk olahan kedelai lain seperti edamame dan susu kedelai, juga membantu melindungi kolagen, karena bahan tersebut kaya isoflavon. Hasil uji coba terhadap tikus yang diterbitkan di Journal of the American College of Nutrition menyebutkan, tikus yang mengonsumsi isoflavon dan terpapar radiasi ultraviolet ternyata mengalami keriput lebih sedikit dan kulit yang lebih lembut daripada tikus yang diekspos pada sinar ultraviolet namun tidak mendapatkan asupan isoflavon. Para peneliti meyakini bahwa isoflavon membantu mencegah kerusakan kolagen pada kulit. Tuna. Tuna adalah salah satu ikan yang kaya akan asam lemak omega-3, selain salmon, sarden, dan beberapa ikan air tawar lain. Mengonsumsi ikan yang kaya omega-3 seperti ini membantu menjaga kulit tetap kenyal. Kandungan lemak EPA (eicosapentaenoic acid) pada ikan-ikan ini terbukti mampu melindungi kolagen. Hidup sehat adalah salah satu kunci dari panjang umur. Untuk hidup sehat, kita tentu memerlukan nutrisi yang baik dan sehat pula. Selain beberapa makanan alami yang telah disebutkan di atas ada beberapa jenis makanan yang diklaim berkhasiat membuat awet muda dan tetap sehat. 1: Minyak Zaitun Empat dekade lalu, para peneliti dari Seven Coutries Study menyimpulkan bahwa lemak tak jenuh dengan rantai tunggal (monounsaturated) dalam minyak zaitun secara luas bermanfaat untuk menekan risiko penyakit jantung dan kanker di Kepulauan Crete di Yunani. Kini masyarakat juga sudah banyak yahu bahwa minyak zaitun mengandung polyphenols, antioksidan kuat yang bisa mencegah jenis penyakit akibat penuaan. 2: Yogurt Pada era 1970an, wilayah Georgia dikabarkan memiliki jumlah penduduk yang berusia rata-rata di atas 100 tahun yang lebih banyak ketimbang negara lain. Laporan pada saat itu mengklaim bahwa rahasia dari umur yang panjang tersebut adalah yogurt. Meskipun kekuatan yogurt dalam memperpanjang usia belum pernah terbukti secara langsung, yogurt adalah makanan yang kaya kalsium yang dapat mencegah osteoporosis. Selain itu, yogurt juga mengandung bakter baik yang mempertahankan kesehatan pencernaan serta mengurangi risiko mengidap penyakit usus yang berkaitan dengan usia 3: Ikan Tiga puluh tahun lalu, para ahli mulai meneliti mengapa penduduk asli Alaska (inuit) bisa terbebas dari penyakit jantung. Alasannya, menurut perkiraan para ahli, adalah tingkat konsumsi ikan yang luar biasa. Ikan memang mengandung banyak lemak omega-3, yang bisa membantu menurunkan kolesterol dan penyumbatan dalam pembuluh darah serta mencegah ritme jantung abnormal. 4: Cokelat Masyarakat Kuna di Kepulauan San Blas, Panama, tercatat memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah hingga sembilan kali lipat di banding penduduk lainnya yang tinggal di Panama. Alasannya? Warga Kuna rajin sekali meminum kokoa yang kaya flavanols, antioksidan yang dapat membantu memperlancar peredaran darah. Menjaga kesehatan pembuluh darah berarti menekan risiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit ginjal dan demensia. 5: Kacang Riset yang dilakukan kelompok Seventh-Day Adventists (aliran Kristiani yang menerapkan hidup sehat dan diet vegetarian) menunjukkan bahwa seseorang yang makan kacang rata-rata memiliki umur panjang dua setengah tahun. Kacang dikenal kaya akan lemak tidak jenuh, sehingga makanan ini menawarkan manfaat serupa dengan minyak zaitun. Kacang juga mengandung beragam vitamin, mineral dan zat phytochemical termasuk antioksidan. 6: Anggur Minum alkohol dalam jumlah moderat diklaim dapat melindungi dari penyakit jantung, diabetes dan kepikunan. Banyak jenis minuman beralkohol yang bisa mendatangkan manfaat tersebut, tetapi banyak penelitian yang memfokuskanya pada anggur merah. Anggur merah mengandung resveratrol, zat yang diperkirakan mendatangkan berbagai manfaat tersebut. 7: Blueberry Dalam sebuah riset yang dipublikasikan pada 1999, peneliti dari Jean Mayer Human Nutrition Research Center memberikan ekstrak blueberry pada tikus. Pemberian ekstrak ini diberikan selama periode kehidupan tikus yang setara dengan 10 tahun kehidupan manusia. Tikus yang diberi ekstrak ini menunjukkan keunggulannya ketimbang tikus biasa saat uji keseimbangan dan koordinasi ketika mereka mencapai usia lanjut. Kandungan dalam blueberry (dan berry lainnya) diduga dapat mengurangi peradangan (inflamasi) dan kerusahan bersifat oksidatif, yang mana ini berhubungan dengan penurunan daya ingat dan kemampuan motorik saat lanjut usia.
__________________
![]() |
#2
|
||||
|
||||
![]()
trit ente manteb2 ndan, mksh ya
|
![]() |
|
|