Cangkok Wajah - Wajah Rusak Ganti Baru

azalazores

Tim dokter Vall d'Hebron University Hospital Barcelona, Spanyol, melakukan operasi transplantasi wajah secara total. Tim yang terdiri dari 30 dokter itu mengoperasi seorang pria muda yang wajahnya hancur dan tidak bisa dikenali lagi akibat upaya bunuh diri. Operasi cangkok wajah total ini berlangsung akhir Maret lalu.

Sebagaimana diketahui, transplantasi wajah pertama dilakukan terhadap seorang perempuan Prancis, Isabelle Dinoire, lima tahun silam. Hanya saja, cangkok wajah yang dilakukan terhadap Isabelle bersifat parsial. Pada waktu itu, dokter hanya memperbaiki bagian wajah di sekitar mulut dan hidung yang koyak akibat digigit anjing.

Adapun tim ahli asal Spanyol yang dipimpin Dokter Joan Pere Barret mengoperasi keseluruhan wajah pasien. Identitas pasien hanya disebutkan sebagai seorang petani berusia 30 tahun. Wajah pria ini hancur saat dia melakukan upaya bunuh diri dengan menembak wajahnya, lima tahun lalu.

Luka parah di bagian wajah mengakibatkan si petani mengalami kesulitan bernapas. Bahkan, untuk mengunyah makanan, dia harus dibantu dengan peralatan khusus. Setelah menjalani proses operasi selama 24 jam, akhirnya pria tersebut bisa memulihkan lagi kulit wajah dan otot-otot wajah. Serta bagian wajah seperti hidung, bibir, langit-langit mulut, gigi, dan tulang wajah baru.

Kini wajah pria itu terlihat normal, meski wajah yang dimilikinya bukan wajahnya sendiri. Ada lima tahap utama yang mesti dijalani pasien selama operasi. Pertama, bagian wajah yang penting diambilkan dari donor wajah, yaitu seseorang yang sudah meninggal.

Pada tahap ini, seluruh bagian wajah donor diambil. Mulai pembuluh vena, arteri, kulit, hingga jaringan lemaknya. Pada tahap kedua, tim dokter lain mulai mempersiapkan pasien untuk menjalani operasi. Tahap ketiga, tim dokter mulai meletakkan satu persatu bagian wajah seperti hidung, bagian pipi dan tulang pipi, rahang, mulut, otot-otot, saraf-saraf, dan kulit kepada pasien.

Tahap keempat, tim dokter menggabungkan keseluruhan bagian itu menjadi satu bagian utuh. Setelah operasi selesai, si pasien masih harus menjalani beberapa terapi. Dalam beberapa minggu diharapkan si pasien sudah bisa menggunakan wajahnya, makan, berbicara, dan tersenyum.

Meski operasi cangkok wajah ini dibilang sukses, Dokter Barret khawatir akan adanya kemungkinan penolakan dari tubuh si pasien atas wajah barunya. "Untuk mencegah penolakan, si pasien akan mengonsumsi obat anti-penolakan sepanjang hidupnya," kata Dokter Barret, seperti dikutip www.dailymail.co.uk.

Sebelumnya, tim dokter Spanyol ini juga telah melakukan cangkok wajah secara parsial. Pasiennya seorang pria bernama Rafael yang wajahnya rusak karena menderita penyakit Von Recklinghausen. Yakni, penyakit genetik yang menyebabkan sel tumbuh abnormal. Rafael memiliki tumor jinak pada dua pertiga wajahnya.

Di seluruh dunia tercatat ada 10 orang yang menjalani operasi cangkok wajah. Salah satunya adalah Nur Jazilah alias Lisa, perempuan asal Surabaya yang wajahnya rusak akibat dianiaya suaminya, disiram dengan air keras. Lisa dioperasi oleh tim dokter dari Rumah Sakit Soetomo, Surabaya, dengan menggunakan teknik bedah mikroskop, yang pertama kali dilakukan di Indonesia.

sumber

Terkait: