Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Mobil & Motor > Mobil

Mobil Wadah berkumpulnya pecinta, hobby, pemilik Mobil.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 20th October 2012
AnakIlangs's Avatar
AnakIlangs AnakIlangs is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Oct 2012
Posts: 1,931
Rep Power: 15
AnakIlangs mempunyai hidup yang Normal
Default [Poll]Hyundai I10 vs Karimun Estilo - VOTE NOW!






[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for new karimun estillo:














Di negara asalnya, India, mobil ini dinamakan Suzuki Zein Estilo. Versi baru yang disebut juga �All-New Estilo� diluncurkan pada 25 Agustus lalu. Adapun di Indonesia mobil ini disebut �New Karimun Estilo�, versi kedua dari Karimun Estilo. Versi pertama mobil yang diimpor secara completely built-up (CBU) ini diluncurkan pada 20 Mei 2007.



Estilo (kata estilo berasal dari Spanyol yang berarti �gaya� atau �style�) juga disebut sebagai �van keluarga mini� di India. Pasalnya, mobil ini menggunakan desain dan monoform yang tinggi.



Eksterior. New Karimun Estilo tak hanya merupakan facelift agar wajahnya terlihat fresh. Akan tetapi, mesin ternyata juga diganti. Sosok baru Estilo terlihat pada gril depan, bumper depan, lampu kabut yang sekarang terintegrasi dengan bumper depan, serta sepatbor depan dan belakang.



Bila versi lama memiliki sepatbor yang rata, kini bagian itu dilengkapi dengan lengkungan sehingga tampil lebih gaya. Perubahan lain adalah pada tutup roda. Bumper depan juga tampil lebih dinamis, mengikuti gaya mobil-mobil zaman sekarang. Bumper depan dilengkapi kisi-kisi berbentuk trapesium.



Di belakang, desain bumper juga berubah. Namun, desain lampu kombinasi masih sama dengan versi sebelumnya, yaitu segitiga siku-siku dengan tiga segmen warna, merah, putih, dan merah.



Interior. Interior Estilo terbaru ini juga didandani dengan penampilan kombinasi warna beige/coklat. Cover jok dibuat timbul dengan desain geometrik. Area ini tampak lebih atraktif dengan tambahan aksentuasi silver pada konsol tengah, meter kombinasi, setir, grill AC, dan kepala tuas pemindah gigi. Panel instrumen menggunakan spidometer desain baru. Indikator bensin ditayangkan secara digital.



Mesin. Mesin diganti total. Kini Estilo menggunakan mesin K-Series (sebelumnya F10D). Kapasitas mesin baru ini lebih kecil, yaitu 998 cc, 3 silinder. Adapun sebelumnya 1.061 cc, 4 silinder.



Kendati demikian, kinerja mesin baru ini lebih hebat karena menggunakan teknologi DOHC. Klaim Maruti-Suzuki, tenaga yang dihasilkan 68 PS @6.200. Torsi juga naik (lihat tabel perbandingan). Lantas, dengan kombinasi transmisi baru, Maruti-Suzuki mengklaim konsumsi bahan bakar mobil ini 18,2 km/liter. Irit banget! Suara yang ditimbulkan mesin halus dan getarannya rendah.



Mesin baru ini menggunakan crank shaft bermodel off-set. Tujuannya untuk memperoleh efisiensi volumetrik, meningkatkan tenaga dan efisiensi bahan bakar, serta supaya perbandingan kompresi tinggi. Saluran isap dibuat dari plastik dengan tujuan mengurangi berat dan kerugian isap.



Teknologi lain adalah pengapian tanpa distributor yang disebut Suzuki dengan Smart Distributor-less Ignition (SDLi). Dengan ini pula, koil langsung pada busi. Diinformasikan pula, injektor yang digunakan sekarang mampu menghasilkan pengabutan dengan lebih baik. Tak kalah menarik, di India, mesin K10B ini membutuhkan pergantian oli setiap 10.000 km. Hebat euy!



Transmisi. Transmisi yang digunakan adalah manual 5-percepatan, yang dioperasikan melalui kabel. Pengoperasiannya lebih halus dan cepat karena hambatan mekanisnya lebih rendah. Hal itu bisa diperoleh karena menggunakan detent pin pada pemindah gigi dan mekanisme pemilih gigi.



Pada mekanisme pemilih ini, proses kerjanya berubah dari geser menjadi gelinding. Inilah yang membuat hambatan berkurang. Di India, mobil ini dijual seharga 340.000 rupee atau jika dikonversi menjadi Rp 70 juta. Nah, sekarang ini di Indonesia, versi lama dijual seharga Rp 127,75 juta. Namun, menurut Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Endro Nugroho, harga New Karimun Estilo ini masih sama dengan yang lama.



New karimun estilo:

Tipe Mesin: K10B

Jumlah silinder: 3

Teknologi DOHC, injeksi

Kapasitas: 998cc

Tenaga maks: 68 PS @6.200rpm

Torsi maks. 90Nm@ 3.500rpm
















[spoiler=open this] for Hyundai I10:










Para wartawan, termasuk kompas..com mendapat kesempatan mengetes Hyundai i10 sebelum diluncurkan 5 Maret nanti. Tes tidak menggunakan alat ukur, tetapi lebih kepada kesan atau dikenal juga dengan �test by feeling�. Meski begitu, dengan memanfaatkan data yang bisa dicatat, beberapa hasil tes tentu dapat digunakan terutama bagi mereka yang sudah naksir sama �i10�.



Hyundai i10, city car yang dikemudikan kompas..com menggunakan transmisi manual 5 kecepatan. Menurut panitia, dari 15 unit i10 yang dicoba, hanya dua unit yang menggunakan transmisi otomatis.

Remote Key. Ternyata unit kunci sudah dilengkapi remote control sehingga, untuk membuka pintu, tak perlu lagi menyelipkannya ke lubang kunci di pintu. Begitu juga sebaliknya. Cukup dengan menekan salah satu ikon pada kunci.



Saat pertama masuk ke interior, perhatian tertuju pada warnanya yang cerah. Untuk konsumen Indonesia, dipilihkan two tone: beige hitam. Warna dominan, termasuk jok, adalah beige. Hitam dimanfaatkan sebagai aksentuasi pada bagian tentu, misalnya bagian tengah dasbor, rumah tombol power window, gril AC di bagian tengah dasbor yang juga digunakan untuk audio.



Penampilan jok bagus dan bisa menopang tubuh pengemudi dengan baik. Semua jok, depan dan belakang, dilengkapi dengan head rest atau penahan kepala. Ketika coba menyesuaikan posisi duduk terbaik buat mengemudi, mekanisme pengatur maju mundur jok berada di bawah dan gampang ditemui. Selanjutanya, untuk sandaran, ternyata mekanisme penyetel kemiringan berada di kiri atau sisi dalam samping jok.



Dari perlengkapan utama, hanya kaca spion yang harus dioperasikan secara manual. Pintu ternyata dilengkapi power window, tetapi bukan tipe �one touch�. Artinya, untuk menutup atau membuka habis kaca, tombol harus ditekan terus. Juga ada central lock yang memudahkan pengemudi mengontrol semua pintu.



Setir gampang digerakkan, yang menandakan mobil ini dilengkapi dengan power steering (electric power steering). Perpindahan gigi berlangsung dengan mulus. Kopling tidak terlalu berat dan mudah dioperasikan.



Kepadatan Lalu Lintas. Saat berbaur di tengah kemacetan Jakarta di pagi hari, dari Pondok Indah Mall ke tol Kebon Jeruk, dimanfaatkan untuk menguji kegesitan si kecil, imut-imut ini. Kemampuan tersebut mengingatkan kompas..com saat pertama kali diberi kepercayaan mengetes Hyundai Atos pada tahun 2000. Ternyata, i10 juga seperti pendahulunya itu.



Di jalan tol, kendati masih padat, kami sempat menguji berbagai kemampuan berdasarkan perasaan. Sebagai mobil kecil dengan mesin 1,1 liter, i10 cukup bisa diandalkan. Akselerasi juga oke. Namun, begitu coba menambah kecepatan dari 120 km/jam ke yang lebih tinggi pada gigi 5, mesin terasa mulai kepayahan. Waktu mencapai kecepatan lebih tinggi, akselerasi mulai lambat.



Ketika diparkir di tempat yang sempit, i10 sangat gampang karena dimensinya mungil. Karakter ini yang diandalkan Hyundai agar i10 bisa menjadi mobil kosmopolitan untuk bersaing dengan saudaranya sendiri, Avega, yang berukuran lebih besar.



Meski begitu, dengan tenaga mesin yang terbatas, saat mundur dengan kondisi tempat parkir naik, kemampuan mesin harus diperhatikan. Agar mesin tidak kepayahan atau mati, AC harus dimatikan.



Setelah lepas dari kemacetan, yang dirasakan, kaki kiri yang harus sering menginjak kopling terasa agak pegal. Pasalnya, harus sering pindah gigi (kalau sudah begini, transmisi otomatik memang enak!).

Tes Tanjakan. Wartawan kembali menguji kemampuan lainnya di tol Jakarta-Cikampek- Purwakarta. Cukup menarik, dari Pondok Indah, setelah berputar di Jakarta sampai Cikampek, jarum indikator tangki bensin hanya turun sedikit dari �F�. Padahal, jarak tempuh sudah mencapai 170 km, membuktikan mobil ini irit. Bensin yang baru terpakai belum lima liter karena total kapasitas tangki bensin mobil ini hanya 35 liter.



Rombongan wartawan dibawa menjajal si kecil ini melalui rute luar kota dengan jalan penuh tanjakan dan tinkungan antara Purwakarta dan Subang. Ternyata, i10 bisa mampu melakukan manuver dengan baik, sekalipun permukaan jalan basah.



Pada kecepatan 60 km/jam, putaran mesin 2.800 rpm, gigi 3, mobil i10 enak diajak menanjak dengan isi pengemudi dan penumpang depan. Semua itu berkat torsi maksimum yang diperoleh pada putaran rendah, yaitu 2.800 rpm.



Saat kembali menuju Jakarta dari Bandung melalui Tol Cipularang, kompas..com mengamati suara yang ditimbulkan oleh ban. Hal itu terasa cukup mengganggu terutama saat meluncur pada kecepatan 100 km/jam. Suara audio kalah atau hilang oleh bising suara dari luar mobil.



Total jarak tempuh tes 453 km. Bensin premium yang masih tersisa pada tangki berkapasitas 35 liter masih � atau sekitar 9 liter. Tepatnya, untuk 453 km membutuhkan 26 liter bensin. Konsumsi bensin rata-rata, 17,4 km/liter. Memang irit! Tidak berbeda jauh dari hasil tes yang dilakukan beberapa media otomotif di India terhadap i10.



Untuk versi transmisi otomotik, saat diamati ketika masih di Lembang, jarum indikator bahan bakarnya ternyata sudah berada di tengah. kompas..com juga sempat mencoba versi otomatik sebentar. Kesannya sangat oke! sedangkan untuk konsumsi bahan bakar, itu sangat tergantung kepada pengemudinya.



Sebagai referensi, hasil tes yang dilakukan media otomotif di negara asalnya dengan ban 1150/80-R30 sebagai berikut:



Hasil Akselerasi0�100 km/jam: 15,3 detik



Kecepatan top: 143km/jam



Pengereman

100�0 km/jam: 49,8 detik



Konsumsi bahan bakar

Dalam kota 15,4 km/liter

Tol 18,8 km/liter













Tentukan pilihan kamu dan alasannya apa sih?



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:21 PM.


no new posts