for
Cara kerjanya gan:
Kehadiran Honda CBR250R, bukan cuma kasih kejutan harga jual yang di bawah kompetitor. Tapi, juga usung dua varian yang salah satunya adopsi tipe pengereman Combined ABS (Antilock Braking System).
Fitur pengereman ini, membuat roda belakang tidak terkunci yang menyebabkan ban slip atawa sliding ketika diajak ngerem mendadak. Tapi, sebelum bicara banyak Combined ABS (C-ABS), baiknya bahas asal-mula ABS dulu.
Tanpa ABS, pengereman yang diterima sesuai gaya inersia yang dihasilkan. Maka itu, ABS berfungsi mengurangi tekanan fluida alias minyak rem dari kaliper dalam kondisi tertentu.
Misalnya, ketika roda mulai mengunci. Tekanan akan berkurang sesuai kebutuhan agar ban tidak locking. �Tekanan kembali naik dan normal ketika ketika penguncian berkurang,� ujar Sarwono Edhi, Manager Technical Service Training Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Sistem ABS, butuh part buat mengirim sinyal, kalau tekanan yang ada di kaliper itu sudah tinggi. Maka itu, ABS tidak lepas dari peran wheel speed sensor, ECU (Electronik Control Unit) dan juga modulator.
Wheel speed sensor berfungsi membaca kecepatan putaran roda yang akan dideteksi ECU. �Dari ECU ini akan mengirim sinyal ke ABS modulator. ABS modulator ini yang akhirnya berfungsi mengatur tekanan fluida di dalam kaliper,� beber pria yang berkantor di Astra Honda Training Center di Sunter, Jakarta Utara.
ABS Modulator punya fungsi vital
ECU ABS sendiri, terpisah dari ECU kelistrikan lho. ECU ABS CBR250R terletak bersamaan ABS Modulator yang di dalamnya terdapat pompa, reservoir dan katup selenoid in dan out.
Pengurangan tekanan fluida seperti katup buka-tutup. Proses sangat cepat. Mengurangi, tahan dan menaikkan tekanan fluida sekitar 50 kali/ detik. Metode ini yang bikin roda tidak terkunci.
Paham cara kerja ABS, kini beralih ke C-ABS. Combined ABS merupakan paduan dari kinerja rem ABS dengan Combi Brake System (CBS). Pengereman CBS sendiri, seperti misalnya yang diaplikasi di Honda Vario Techno CBS.
"Jika hanya depan saja yang aktif, itu berarti kerja ABS saja. Tapi, kalau belakang juga, jadi C-ABS,� ungkap Edhi lagi. Maka itu, buat menggabungkan sistem kerja kedua rem ini, butuh part tambahan lagi. Yaitu, delay valve dan PCV.
Delay valve dan PCV berfungsi atur tekanan hidraulik yang dihasilkan rem belakang. Sehingga di tekanan tertentu, mampu aktifkan rem depan meski cuma injak pedal rem belakang. Maka itu juga, C-ABS butuhkan 3 pot kaliper. Pedal rem belakang, aktifkan piston tengah di kaliper. So, hadirnya C-ABS, tidak akan membuat roda belakang terkunci.
Bisa Lacak Kerusakan
Jika terjadi trouble dalam kinerja ABS dan C-ABS, itu bisa dipantau dari indikator lampu ABS yang terdapat di panel spidometer. Sejatinya ketika kunci kontak dinyalakan, lampu indikator menyala diam. Lalu, di kecepatan 6 km/jam, pompa ABS menyala untuk mengisi.