
22nd March 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Pembangkit Nuklir Jepang Kembali Keluarkan Asap
Pembangkit tenaga nuklir di Fukushima, Jepang. (autoevolution.com)
Quote:
TEMPO Interaktif, Tokyo - Teknisi nuklir Jepang kemarin berusaha keras memulihkan listrik untuk sistem pendingin di reaktor nomor 1 pembangkit nuklir Fukushima Daiichi. Upaya ini berlangsung ketika reaktor nomor 5 di kompleks nuklir itu dinyatakan pulih serta di saat pemadam kebakaran masih menyemprotkan berton-ton air untuk mendinginkan penampung bahan bakar di reaktor nomor 3 dan 4.
Namun, pada pukul 15.55 waktu setempat, tiba-tiba asap abu-abu mengepul dari reaktor nomor 3. Kejadian ini memaksa pekerja dievakuasi sementara dari lokasi tersebut. Setelah petugas mengatakan asap berasal dari lokasi pusat penyimpanan bahan bakar nuklir, semua pekerjaan dihentikan. Satu jam berikutnya, asap makin tebal dan membubung tinggi.
Kendati tak ada laporan terjadinya ledakan, satuan tugas yang merupakan gabungan dari pemerintah dan Tokyo Electric Company berusaha mencari penyebab asap.
Saat ini teknisi memfokuskan pekerjaan mulai memisahkan sistem pendingin pada tiap-tiap reaktor untuk melindungi inti dan tempat penyimpanan bahan bakar masing-masing reaktor dari kehancuran. Kemampuan kerja semua pembangkit hilang setelah gempa dan tsunami mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu.
Saat pidato sore hari di kantornya, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan upaya perbaikan pembangkit pelan tapi pasti. "Sekarang kita mulai melihat ada harapan keluar dari krisis ini," katanya di Tokyo.
Pernyataan Kan tampaknya tak berlebihan. Sebab, menurut Badan Keamanan Industri dan Nuklir (NISA) Jepang, tak ada perubahan utama dari pemantauan level radiasi di kompleks pembangkit setelah keluarnya asap. Begitu juga temperatur dan tekanan di dalam reaktor, hingga sore hari tak berubah.
Kendari demikian, NISA mengungkapkan, satu pekerja di pembangkit telah terpapar lebih dari 150 millisievert dari total radiasi, tapi ini masih belum memerlukan perhatian medis.
JAPAN TIMES | DAILYMAIL | UKPA | REUTERS | SUNARIAH
|
|