
4th April 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
BIJI MAHONI (Swietenia Mahagoni Jacg)
KHASIAT:
Quote:
nama latinnya Swietenia Mahagoni Jacg atau di negara tentangga disebut juga sky fruit karena buahnya mengarah ke langit.
Pohon yang tingginya bisa mencapai 5-25 meter ini mempunyai akar tunggang, berbatang bulat, banyak cabang dan kayunya bergetah. Daunnya majemuk menyirip genap. Helaiannya berbentuk bulat telur. Ujung dan pangkal runcing. Tepi rata, tulang menyirip, dan panjangnya 3-15 cm. Daun muda berwarna merah dan setelah tua warnanya hijau. Bunganya majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Ibu tangkai bunga silindris dan warnanya coklat muda.
Kelopak bunga pohon ini lepas satu sama lain, bentuknya seperti sendok, dan warnanya hijau. Mahkota silindris, kuning kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota. Kepala sari putih atau kuning kecoklatan. Bentuk buahnya bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih, warnanya coklat atau hitam. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun.
Beberapa teman menyarankan agar kami rutin mengonsumsi biji mahoni minimal satu kali/hari, baik untuk kesehatan katanya. Karena memang bijinya banyak bertebaran di mana-mana, jadilah setiap sore selesai menyiram tanaman eboni saya, memunguti biji-biji mahoni dan memakannya satu biji, sisanya ditaruh di kantor untuk teman-teman yang ingin mengonsumsi juga.
Biji mahoni ini rasanya pahit sekali, lama hilangnya dari lidah. Untuk itu saya memakannya seperti memakan pil saja, taruh di belakang lidah langsung didorong dengan air. Khasiatnya? Perasaan saya sih, badan tidak cepat capek, stamina meningkat, tidak gampang drop/sakit.
Sudah hampir dua bulan mengonsumsi, ada teman yang mempertanyakan apakah benar biji mahoni ini baik bagi kesihatan, bukannya yang pahit-pahit itu sifatnya doping, sehingga tidak baik dikonsumsi sering-sering? Saya jadi tertegun juga, iya ya, saya makan biji mahoni ini baru “katanya-katanya” saja menyehatkan, belum membaca literaturnya. Saya cari di Google memang banyak juga manfaatnya selain harus hati-hati jangan sampai kebanyakan (tapi, apapun kalau kebanyakan memang tidak baik ‘kan?).
Penelitian buah mahoni untuk digunakan sebagai vitamin dan obat-obatan pertama kali dilakukan oleh ahli biokimia, DR. Larry Brookes, pada tahun 1990-an. Buah mahoni ini mengandung flavonoid dan saponin.
Kandungan flavonoid-nya berguna untuk melancarkan peredaran darah, terutama untuk mencegah tersumbatnya saluran darah, mengurangi kadar kolesterol dan penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, membantu mengurangi rasa sakit, pendarahan, dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas.
Saponin berguna mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak tubuh, meningkatkan sistem kekebalan, memperbaiki tingkat gula darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.
Menurut pengobatan Cina, tanaman ini memiliki sifat pahit, dingin, antipiretik (penurun panas), antijamur, dan mampu menurunkan tekanan darah tinggi, mengatasi hipertensi, gangguan gula darah, kurang nafsu makan, demam, dan membantu menjaga daya tahan. Tanaman ini juga memiliki kemampuan sebagai astringent (mengeringkan), dapat mengendapkan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah.
Konon juga, ramuan serbuk mahoni pun dipercaya memiliki khasiat untuk membantu proses penyembuhan dan vitalitas. Ada juga yang cocok untuk keluhan stroke tingkat awal, hipertensi, diabetes.
Sebuah penelitian biji mahoni dalam menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan pernah dilakukan Laurentia Mihardja, peneliti pada Center For Research and Development of Disease Control, NIHRD. Pemberian ekstrak mahoni dosis 45 mg/ 160 g bb setelah 7 hari menunjukkan hasil berbeda yang signifikan dibanding pelarut serta tidak berbeda dengan glikazide 7,2 mg/200 g bb. Disimpulkan, mahoni dapat menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan.
|
|