
2nd April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Anggota Tim Fukushima Kemungkinan Sekarat
Reaktor Unit 4 (kiri) dan Unit 3 pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi di Okumamachi, Prefektur Fukushima, Jepang utara. AP/AIR PHOTO SERVICE
Quote:
TEMPO Interaktif, Tokyo - Yoko Hashiguchi dan putrinya yang masih balita kemarin kembali ke Tokyo setelah sempat mengungsi ke Pulau Okinawa. Perempuan karier berusia 33 tahun itu mengungsi setelah wilayah timur laut Jepang diguncang gempa dan tsunami. Tiga pekan berselang, suaminya meminta ia dan putrinya kembali ke Tokyo. "Balik, sudah normal," katanya.
Ia dan putrinya sempat menjalani pemeriksaan radiasi di bandar udara. Tingkat radiasi di Tokyo, yang berjarak 240 kilometer dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, sekitar 0,2 microsieverts per jam--rendah untuk ukuran standar dunia. "Tapi kalau situasi (kebocoran) nuklir memburuk, kami akan pindah," tuturnya.
Tokyo Electric Power Company (TEPCO), pengelola PLTN Fukushima, telah mengerahkan 50 tim intinya untuk memulihkan kondisi enam reaktor di sana yang rewel pasca-gempa. Diperkirakan upaya pemulihan dan perbaikan kebocoran zat radioaktif bisa berlangsung lebih dari setahun. "Ini operasi yang panjang," ujar Sekretaris Kabinet Yukio Edano.
Seperti dilansir jaringan televisi Amerika Serikat, Fox News, seorang ibu cemas akan keterlibatan putranya dalam tim inti yang disebut "Fukushima 50" itu. "Situasinya begitu buruk," ujar ibu yang tak mau disebut namanya itu. Maklumlah, putranya yang berusia 32 tahun mewanti-wanti agar ia merahasiakan apa pun yang terjadi di Fukushima.
"Supaya warga enggak panik," ujar sang ibu mengutip alasan putranya tersebut. "Anakku bilang anggota tim ini kemungkinan besar bakal sekarat akibat sakit atau kanker karena terpaan radiasi." Kantor berita Kyodo mewartakan TEPCO bakal menutup reaktor nomor 1 sampai 4 milik mereka. Penutupan itu ditaksir merugikan TEPCO sekitar US$ 10 miliar.
Pemerintah Amerika Serikat pun turun tangan dengan meminjamkan dua pompa raksasa setinggi 69 meter. "Buat menyemprot reaktor-reaktor nuklir di Fukushima," ujar Kelly Blickle, juru bicara Putzmeister America Inc, perusahaan asal Jerman yang memproduksi pompa itu. Katanya, pompa ini pernah dipakai saat kecelakaan reaktor Chernobyl pada 1986.
"Dijadwalkan 9 April diterbangkan ke Jepang," tutur Blickle. Maklumlah, untuk mengangkat pompa yang masing-masing berbobot 86 ribu kilogram itu tak mudah. Perlu izin untuk mengangkutnya melintasi jalanan. Menurut Blickle, pompa raksasa itu bakal diangkut dua pesawat kargo super, Antonov AN-225.
AP | REUTERS | KYODO | ANDREE PRIYANTO
|
|