Membaca karya arsitektur, sebagai artefak budaya menuntu ketelitian kita memerhatikan detail di setiap elemen bangunan. Garis besar wujud, bentuk dan susunan bagian-bagiannya, detail ornamen pada elemen-elemennya, menjadi objek yang pantas dicermati apakah terdapat tanda-tanda yang punya kaitan dengan segala sesuatu baik itu kejadian, peristiwa, atau tema penting di saat ia di bangun. Suatu perwujudan benda atau gambar, bahkan sebuah torehan kecil yang di taruh pada elemen2 arsitektur, apakah itu di kolom (tiang), dinding, pintu, jumlah undakan, bidang atap, puncak atap, sangat mungkin menyimpan pesan tertentu. Di tempat-tempat itulah tanda-tanda budaya di taruh. Selarik bentuk kaligrafi di dinding Istana Al-Hambara sampai ke atap tajuk tupang tiga Mesjid Demak menjadi bentuk-bentuk pesan tersembunyi dari peristiwa budaya.
Selain itu, dalam agama Islam arah kiblat yaitu ke arah Ka'bah. Ka'bah, Baitullah di yakini di pilih oleh ALLAH sebagai awal tempat ibadah di bumi yang sebagaimana sebagai sabdanya yang tercatat di QS Ali Imran (3): 96. Ka'bah menghubungkan riwayat manusia sampai keberadaan Adam di surga. Ka'bah di yakini pertama kali dibangun oleh Adam, dipelihara oleh Sys, anaknya, Nuh, di pugar oleh Ibrahim dan Ismail, dirawat oleh komunitas Quraisy, diwariskan ke umat Muslim saat ini. Dengan demikian, Ka'bah menjadi pengingat sekaligus mengaitkan umat manusia dengan Tuhannya. Oleh karnanya, Ka'bah dipahami sebagai titik pusat bumi yang terhubung langsung dengan surga Allah tepat di atasnya pembantuk poros imajiner bumi dan langit.
Ka'bah adalah lambang hubungan keabadian dan sekaligus kefanaan. Ibadah shalat dari posisi di berbagai penjuru mengahadap ke satu pusat orientasi, yakni Ka'bah. Ketika ia di posisikan sebagai pusat, maka ia adalah titik. Titik, bentuk bulatan atau lingkaran diasosiasikan dengan keabadian dan kesempurnaan. Sebagai kontruksi, dari sebuah titik yang bulat ia mengembang meruang ke empat sudutnya membentuk kubus, yang berdasar pada bidang segi empat.
Benda segi empat adalah lambang sebuah bentukan yang tak sempurnaatau fana. Lingkaran yang memancar menjadi segi empat atau segi empat yang membungkus lingkaran, yang asal dan bentuknya dan di tambah keberadaan Hijr Ismail sebagai kesatuan ruang Ka'bah. Sementara itu, ibadah tawaf, bergerak tujuh kali mengelilingi Ka'bah sambil berdoa, merupakan bentuk kontemplasi dijalur kesemestaan.
Membaca karya arsitektur adalah mengumpulkan apa yang tertangkap oleh indra, yang pada dasarnya persial, di satukan oleh akal dan pengetahuan serta pengalaman kit, sehingga menjadi pemahaman yang utuh menembus gejala fisik tersebut lewat mata batin. kraya: Ir. Achmad Fanani dalam Arsitektur Mesjid.
KALO BOLEH MINTA