Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 5th April 2011
fairypotter's Avatar
fairypotter fairypotter is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Location: Hogwarts|PIC#11
Posts: 618
Rep Power: 50
fairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophetfairypotter is Ceriwis Prophet
Default Paus Tanduk Bantu Pantau Dampak Pemanasan Global di Kutub Utara



Quote:
Teknologi canggih selalu dibutuhkan untuk mendapatkan data akurat tentang iklim di suatu wilayah tertentu atau global. Tidak bisa dipungkiri bahwa satelit merupakan perangkat telekomunikasi canggih yang sering digunakan dalam mengumpulkan data. Hanya saja sebagai perangkat telekomunikasi, masih dibutuhkan peralatan bantu yang mengumpulkan data dan kemudian mengirimkannya ke satelit.

Kutub Utara saat ini merupakan wilayah yang menjadi pusat pemantauan perubahan iklim yang terjadi di bumi. Sayangnya, tidak semua wilayah bisa didapatkan data-datanya karena kondisi iklim saat musim dingin di wilayah tersebut masih ekstrim, seperti Baffin Bay, laut yang menghubungkan timur laut Kanada dengan barat daya Greenland. Untuk mendapatkan data-data itu di wilayah tersebut, secara konvensional harus menggunakan kapal pemecah es yang dipasangi dengan peralatan bantu untuk mengirim data atau sekaligus mengolahnya. Selain tidak efisien, biaya sewanya sangat mahal.

Solusinya, sebuah tim riset meminta bantuan ''penghuni asli'' Kutub Utara. Makalah tentang hal tersebut yang juga dipublikasikan di Journal of Geophysical Research -Oceans, menjelaskan keterlibatan ''penghuni kutub'' bertubuh besar yang dikenal dengan nama Narwhal atau paus tanduk yang mampu menyelam hingga kedalaman 1.773 meter untuk mencari makan.

Mike Steele seorang peneliti dari University of Washington bersama beberapa rekannya memanfaatkan 14 ekor mamalia tersebut dengan memasangkan sensor-sensor di tubuhnya. Data kedalaman laut dan suhunya didapat ketika Narwhal atau yang dikenal dengan paus tanduk tersebut menyelam mencari makan. Kemudian ketika muncul ke permukaan untuk menghirup oksigen di antara pecahan-pecahan es, data yang telah dikumpulkan dikirim ke satelit.

Menurut Kristin Laidre yang juga anggota tim riset dari University of Washington menambahkan bahwa memanfaatkan Narwhal terbukti jauh lebih efisien dan hemat dibandingkan dengan menggunakan kapal pemecah es.
sciencedaily


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:19 AM.


no new posts