
5th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: Hogwarts|PIC#11
Posts: 618
Rep Power: 50
|
|
Laut semakin tidak layak huni lagi bagi mahluk hidup
Quote:
Pemanasan global secara tidak langsung juga mempengaruhi kondisi perairan laut di berbagai belahan dunia. Fungsi laut sebagai penyerap CO2 yang dihasilkan dari cerobong asap berbagai jenis industri dan knalpot kendaraan berbahan bakar konvensional memang sangat dibutuhkan dan bisa mengurangi emisi CO2 cukup signifikan. Tetapi seiring dengan bertambahnya waktu dan semakin banyak industri serta kendaraan melepas CO2 ke atmosfir, laut bekerja semakin berat. Bahkan dilaporkan bahwa kondisi laut juga mengalami perubahan akibat hal tersebut.
Besarnya CO2 yang diserap menjadikan laut bersifat asam karbon. Dengan kondisi demikian, kalsium karbonat yang dibutuhkan spesies di rantai makanan terbawah sekarat, akibat larutnya kalsium karbonat oleh asam karbon.
Beberapa peneliti dan ilmuwan di Amerika Serikat menunjukkan gambaran yang mungkin terjadi pada perairan laut di masa depan dan dampaknya terhadap ekonomi dari sektor perikanan dan kelautan pada acara dengar pendapat di depan Senate Commerce Committee, membahas pengaruh sektor usaha kelautan dan komunitas di pantai. Sebagian besar yang disajikan oleh para peneliti dan ilmuwan tersebut cenderung lebih fokus pada kondisi laut yang telah mengalami perubahan akibat pemanasan global.
Brad Warren, pengamat kondisi laut di program Sustainable Fisheries Partnership, Seattle, menyatakan bahwa akibat tingginya keasaman dan kekurangan oksigen yang terjadi pada perairan laut merupakan penyebab udang-udang tidak bereproduksi. Studi yang dilakukan negara bagian tersebut juga mendapati bahwa dua pertiga larva kepiting biru mati ketika tingkat keasaman laut meningkat.
Studi lain yang dilakukan juga menunjukkan bahwa spesies kecil sepertipteropods yang menjadi sumber makanan bagi ikan salmon dan ikan lainnya juga tidak mampu bertahan hidup ketika tingkat keasaman laut bertambah.
Alexandra Cousteau, ilmuwan yang juga meneliti masalah tersebut menambahkan bahwa di Teluk Meksiko, sebuah dead zone telah tercipta akibat masuknya aliran sungai Mississippi dengan polutan-polutan dari pertanian-pertanian di sekitarnya. Akibatnya hanya beberapa jenis spesies yang bisa bertahan hidup di sana.
Menurutnya tidak ada kebijakan-kebijakan yang berdiri sendiri, terutama jika berkaitan dengan masalah sumber daya air. Energi, transportasi, perubahan iklim, infrastruktur, pertanian, pembangunan pedesaan menjadi titik dimulainya kebijakan kelautan.
Sementara peneliti-peneliti lain memberikan dampak lebih jauh akibat berubahnya kondisi laut berkaitan dengan ekonomi. Industri perikanan, wisata dan sektor ekonomi yang berkaitan dengan laut akan mengalami kehancuran.
Jika ramalan-ramalan yang berdasarkan data dan fakta para peneliti dan ilmuwan tersebut menjadi kenyataan, maka bisa dibayangkan dampaknya terhadap Indonesia yang sebagian besar pulau-pulaunya dikelilingi laut.
|
|