Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 5th April 2011
basta323's Avatar
basta323VIP basta323 is offline
� Secret Member �
 
Join Date: Dec 2010
Location: Ceriwis
Posts: 3,547
Rep Power: 36
basta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Guru
Default Program Pemulihan Harimau Global Disepakati oleh 13 Negara



Siaran Pers, Untuk Disiarkan Segera 24/11/2010 - 10:00 WIB
St Petersburg --
Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan populasi harimau Sumatera menjadi dua kali lipat pada tahun 2022 di enam lansekap prioritas konservasi harimau (Tiger Conservation Landscape/TCL) di Sumatera. Demikian disampaikan Ketua Delegasi Republik Indonesia I Made Subadia Gelgel, yang juga Staf Ahli Kementrian Kehutanan, dalam pertemuan dunia mengenai konservasi harimau �International Tiger Forum� di St. Petersburg, Russia. �Komitmen ini memungkinkan karena telah ada data dasar yang cukup tentang populasi harimau Sumatera dan berbagai program konservasi juga sudah diimplementasikan di wilayah prioritas konservasi harimau tersebut,� ungkap I Made Subadia Gelgel.
Enam lansekap prioritas dimaksud mencakup Lansekap Ulu Masen, Kampar-Kerumutan, Bukit Tigapuluh, Kerinci Seblat, Bukit Balai Rejang Selatan, dan Bukit Barisan Selatan.
Tigabelas negara-negara sebaran harimau (Tiger Range Countries/TRCs), para pakar, lembaga internasional, lembaga donor, media massa dan LSM nasional dan internasional konservasi harimau berkumpul di St. Petersburg Russia dalam �International Tiger Forum� sejak tanggal 21 sd 24 November 2010. Forum ini bertujuan untuk menyepakati dokumen Program Pemulihan Harimau Global (Global Tiger Recovery Program) dan Deklarasi Bersama (The St Petersburg Declaration on Tiger Conservation) yang merupakan kesepakatan antar Negara untuk menghentikan penurunan populasi harimau dunia dan meningkatkan populasinya menjadi dua kali lipat pada tahun 2022, tahun harimau berikutnya.
Dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Russia, Vladimir Putin, Russia menjadi tuan rumah dari pertemuan ini, dan Indonesia merupakan salah satu dari 13 negara sebaran harimau (Tiger Range Countries/ TRCs) yang hadir. Duabelas negara lainnya meliputi Bangladesh, Bhutan, China, India, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand, dan Vietnam.
�Meskipun cukup ambisius komitmen menduakalilipatkan populasi harimau di alam bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Contohnya Russia. Dengan dukungan komitmen politis yang tinggi dan implementasi rencana yang baik, Russia berhasil meningkatkan jumlah populasi harimaunya di alam dari hanya sekitar 80-100 individu tahun 60-an menjadi sekitar 500 individu saat ini, kata Dr. Efransjah, CEO WWF Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, selain komitmen kuat dari masing-masing negara untuk melakukan aksi nyata penyelamatan harimau, mekanisme pendanaan juga menjadi faktor penting yang harus disepakati demi suksesnya implementasi rencana tersebut.
�Pada hari kedua pertemuan (22/11) seluruh negara sebaran harimau sudah menyepakati dokumen Program Pemulihan Harimau Global untuk mendukung konservasi harimau,� kata Dr. Efransjah. �Kemauan politik sudah dibangun dengan baik, akan tetapi mekanisme pendanaan internasional untuk perlindungan harimau melalui implementasi Program Pemulihan Harimau Global juga perlu disepakati untuk suksesnya implementasi rencana ini, � lanjut Efransjah.
Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, Delegasi Indonesia telah mengusulkan diadakannya pertemuan lanjutan untuk membahas mekanisme pendanaan.
Dalam presentasi yang dipaparkan, Indonesia juga mengangkat pendekatan tata ruang berbasis ekosistem sebagai salah satu upaya penyelamatan habitat harimau Sumatera. Ekosistem Terpadu RIMBA sebagai model dari pendekatan tata ruang berbasis ekosistem tersebut ( yang merupakan tiga dari enam kawasan prioritas konservasi harimau Sumatera di propinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Barat) juga diangkat sebagai contoh kesiapan Indonesia untuk mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan yang rendah karbon di wilayah prioritas konservasi harimau Sumatera.
Sejak kemarin (23/11) hingga hari ini (24/11) waktu Russia, pertemuan dijadwalkan akan membahas dan menyepakati Deklarasi Bersama (The St Petersburg Declaration on Tiger Conservation).

Untuk informasi lebih lanjut:
Ir. Made Gelgel MSc, Ketua Delegasi Indonesia di International Tiger Forum telp 079670926590 (di Russia)
Dr Efransjah, CEO WWF-Indonesia +6285880194761 (di Russia)
Nazir Foead : Direktur Kebijakan & Pemberdayaan Masyarakat, WWF-Indonesia , +62 811977604 [email protected] (di Jakarta)
Catatan Untuk Editor:
Pertemuan di Russia merupakan tindak lanjut proses pertemuan antar negara yang pernah diadakan sebelumnya di Kathmandu, Nepal, Hua-Hin, Thailand, dan Bali, Indonesia. Pertemuan yang diadakan di Kathmandu, Nepal Oktober 2009 menghasilkan rekomendasi 15 aksi global untuk menghentikan laju kepunahan dan memulihkan populasi harimau di dunia beserta komitmen sejumlah negara; sedangkan pertemuan tingkat menteri di Hua-Hin, Thailand �Asian Ministerial Conference on Tiger Conservation� Februari 2010 telah menghasilkan Deklarasi untuk mendukung konservasi harimau dunia dan meningkatkan populasi harimau dunia menjadi dua kali lipat pada tahun 2022, yaitu Tahun Harimau berikutnya. Sedangkan Pertemuan Pre-Tiger Summit di Bali Juli 2010 merupakan menghasilkan draf naskah Program Pemulihan Harimau Global dan Deklarasi Bersama untuk disepakati di Russia.
Saat ini harimau berada pada kondisi kritis. Spesies harimau diseluruh dunia saat ini hanya tersisa sekitar 3200 individu yang meliputi enam sub-spesies yaitu harimau Sumatera, Bengal, Amur, Indochina, Cina Selatan, dan Malaya. Ancaman utama kepunahannya mencakup hilang dan terfragmentasinya habitat yang tidak terkendali, berkurangnya jumlah mangsa alami, perburuan dan perdagangan ilegal, serta konflik dengan masyarakat yang tinggal di sekitar habitat harimau.
Sub-spesies yang ada di Indonesia, harimau sumatera, dengan populasi sekitar 400 individu, mewakili 12 persen dari total populasi harimau di dunia � kondisi ini telah menempatkan Indonesia sebagai negara kunci dalam pelestarian harimau di dunia.



sumber

__________________
Semoga Ceriwis Makin Rame Ya
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 09:49 PM.


no new posts