
2nd April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Pasukan Qadhafi Gelar Taktik Gerilya
Pemimpin Libya Kolonel Muammar Qadhafi (Antara)
Quote:
TEMPO Interaktif, Tripoli - Pasukan tentara yang pro terhadap pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, kemarin menggunakan taktik perang gerilya untuk membendung gerak pasukan pemberontak. Hal ini membuat tentara perlawanan sedikit kerepotan karena mereka tak siap.
Dalam sebuah pertempuran di Gurun Ajdabiya kemarin, terlihat sejumlah personel pasukan pro-Qadhafi keluar dari tank-tank yang mereka tumpangi dan langsung membentuk unit-unit kecil. Setelah itu, mereka bergerak menyergap konvoi lebih dari selusin kendaraan anggota laskar antipemerintah.
Pada saat hampir bersamaan, roket-roket dan mortir diluncurkan dan berhasil menghantam sebuah truk yang membawa peluncur roket. Akibatnya, tak hanya truk itu, tiga kendaraan pikap di sekitarnya pun turut terbakar. Selusinan mayat penuh luka bakar bergeletakan di sekitar kendaraan yang gosong itu.
Setelah melancarkan serangan kilat, pasukan kecil tersebut langsung menghilang. Pada saat itulah, di atas mereka, jet-jet pasukan koalisi Barat terbang. "Kami tak mengira mereka memakai taktik perang gerilya," kata Ali Mohammed Bakr, salah seorang pentolan laskar pembangkang. "Mereka menghilang begitu cepat, kami tak siap." Menurut Ali, "ilmu" ini didapat pasukan Libya dari pasukan elite Inggris, Special Air Force, dalam sebuah pelatihan pada 2009.
Selain perang terbuka, kubu Qadhafi diketahui melakukan pertemuan rahasia di Inggris untuk mencari cara menyelamatkan pemimpin yang sudah berkuasa 40 tahun itu. Muhammad Ismail, penasihat senior Saif al-Islam, putra Qadhafi, dikabarkan telah menggelar pertemuan khusus dengan sejumlah pejabat pemerintah, militer, dan intelijen Inggris.
"Agaknya mereka membahas jalan keluar terbaik buat Qadhafi dan keluarga," ujar seorang diplomat kepada media Inggris, The Guardian. Juga dibicarakan apakah yang harus diselamatkan adalah seluruh anggota keluarga atau hanya Qadhafi.
Informasi tentang lawatan Ismail ini keluar tak lama setelah Menteri Luar Negeri Libya Moussa Koussa tiba di Inggris. Bekas kepala intelijen Libya itu diduga membelot ke sana.
Koussa, yang terbang dari Tunisia dan tiba di Bandar Udara Farnborough pada Rabu malam lalu, tak sendirian. Jaringan televisi Arab, Al-Jazeera, mewartakan bahwa sejumlah menteri, termasuk Menteri Intelijen, Deputi Menteri Luar Negeri, dan juru bicara Partai Kongres Rakyat (GPC), sedang menunggu penerbangan menuju Inggris dari Tunisia.
Harian Inggris, The Daily Mail, mencatat total ada 12 pejabat Libya yang telah menjalin kontak dengan sejumlah agen intelijen Inggris dan Prancis. Utusan Libya di Afrika, Duta Besar Ali al-Treiki, misalnya, mengaku telah memutus hubungan dengan Tripoli.
Perdana Menteri Inggris David Cameron pun membaca gelagat ini sebagai pertanda bakal runtuhnya Qadhafi. "Rezim Qadhafi tengah sekarat dan membusuk," ujarnya. Namun Tripoli membantah dengan mengatakan bahwa kepergian sejumlah pejabatnya itu dalam rangka membawa misi pemerintah.
INDEPENDENT | GUARDIAN | AL-JAZEERA | DAILYMAIL | ANDREE PRIYANTO
|
|