|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Mesir, konsumen terbesar rokok di dunia Arab, mengumumkan rencana untuk menjadikan Iskandariah sebagai kota pertama penerapan larangan rokok. Larangan merokok di tempat-tempat umum di Iskandariah ini akan dimulai di kantor-kantor pemerintah.
Merokok dengan pipa air (shisha) sangat populer di kedai-kedai kopi. Orang merokok di manapun termasuk di kereta, kantor-kantor, dan rumah sakit, merupakan pemandangan biasa di Mesir. ![]() Konsumsi rokok di Mesir mencapai sembilan belas miliar batang rokok per tahun dan pemerintah khawatir masalah ini akan menimbulkan gangguan kesehatan besar. Pemerintah setempat mengatakan, dalam waktu dua tahun larangan itu akan diperluas di kafe-kafe dan tempat umum lain. Dokter Hassan Salam dari Universitas Iskandariah yang mengepalai penelitian ini mengatakan, merokok merupakan hal yang sangat biasa di Mesir. "Empat dari sepuluh pria, merokok dan semakin banyak perempuan yang juga merokok sekarang. Statistik menunjukkan warga Mesir menghabiskan 19 miliar batang rokok setiap hari. Ini merupakan ancaman besar terhadap kesehatan masyarakat," kata Dr. Hassan seperti dilansir BBC, Jumat (11/6). Sulit diterapkan Para pejabat Mesir mengakui bahwa menerapkan larangan ini merupakan tantangan khusus karena akan sulit untuk membujuk orang berhenti merokok. Muhamad Mustafa Balabel, seorang mahasiswa Mesir di Kairo mengatakan kepada BBC Indonesia, larangan di Iskandariah itu dimulai dari sejumlah kalangan masyarakat setempat sendiri yang mengkampanyekan aksi antirokok. "Larangan di Iskandariah bermula dari masyarakat sendiri. Ada sejumlah kelompok yang selama ini mengkampanyekan aksi anti merokok. Mereka menuntut hak mereka untuk berada di tempat yang sehat (bebas rokok)," kata Balabel yang fasih berbahasa Indonesia. Pembatasan tempat merokok di restoran dan di kafe-kafe di Mesir juga baru diterapkan, menurutnya. "Merokok sudah menjadi adat. Sebagian anak laki mulai merokok sekitar umur 14 tahun. Sekarang perempuan juga banyak yang merokok... Bila larangan ini diterapkan di Kairo, mungkin lebih sulit karena besarnya jumlah penduduk," tambah Balabel. Namun Wail Abdul Aziz, karyawan agen perjalanan di Kairo yang juga mahir berbahasa Indonesia mengatakan, peraturan seperti ini harus dihubungkan dengan agama agar lebih diikuti. "Kalau ada yang menghubungkan dengan agama, pasti peraturan ini akan lebih dituruti. Tetapi bila hanya dari pemerintah, peraturan hanya akan berlangsung sebentar dan mereka akan kembali merokok lagi," kata Wail. Peraturan baru yang diterapkan mulai Kamis (10/6) ini diharapkan paling tidak dapat mengurangi konsumsi rokok dan Iskandariah akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Mesir. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|