
15th May 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: May 2010
Posts: 972
Rep Power: 17
|
|
Penggerebekan di Sukoharjo
Isak Tangis Warnai Pemakaman Nur Iman
Quote:
Klaten - Jenazah Nur Iman, pedagang angkringan yang tewas saat penyergapan teroris, dimakamkan di desa asalnya di Klaten, Sabtu malam ini. Diiringi isak tangis dan kepedihan keluarga, jenazah Nur Iman diturunkan ke liang lahat.
Jenazah Nur Iman tiba di tanah kelahirannya di Desa Bolali, Wonosari, Klaten, Sabtu (14/5/2011) malam. Jenazahnya dibawa dari RS Bhayangkara, Semarang menggunakan mobil jenazah milik Dokkes Polda Jateng.
Kedatangan jenazah langsung disambut rasa haru mendalam keluarga. Istri almarhum, Waliyem, tak mampu menguasai diri begitu. Dia pingsan ketika melihat jenazah Nur Iman disemayamkan di masjid desa setempat. Hal serupa juga dialami ibu kandung Nur Iman yang terus menangisi kematian putranya.
Prosesi pemakaman yang berlangsung singkat dan sederhana itu mendapat pengawalan cukup ketat dari pihak kepolisian. Setelah disalatkan, jenazah segera dibawa ke makam desa yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.
Kepala Desa Bolali, Sardono Darmaji, mengatakan kepolisian telah menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga almarhum. Sardono juga mengatakan, selain menanggung biaya pemakaman, kepolisian juga memberikan santunan kepada keluarga, namun dia mengaku tidak tahu jumlahnya.
Nur Iman menjadi korban salah tembak dalam baku tembak antara polisi dengan dua tersangka teroris di Sukoharjo, Sabtu dini hari. Polisi menyebut Nur Iman meninggal karena peluru yang dimuntahkan secara membabi-buta oleh dua tersangka teroris yang kemudian tewas oleh serangan polisi.
sumber
|
Teroris Tak Mungkin Cari Dana Lewat Pemerasan
Quote:
Jakarta - Polisi menemukan daftar korban pemerasan yang dilakukan terduga teroris, Sigit Qurdowi dan Hendro. Dugaan pemerasan yang dilakukan kedua orang itu agak sulit dipercaya.
Koordinator Indonesian Crime Analys Forum (ICAF) Pusat, Mustofa B Nahrawardaya menerangkan, agak sulit menerima keterangan yang disampaikan polisi terkait penggerebekan ini. Pasalnya, Sigit dan Hendro telah diintai sejak lama oleh anggota Densus 88.
"Mereka (Sigit dan Hendro) tahu diburu, tidak mungkin mereka lakukan pemerasan," kata Mustofa kepada detikcom, Minggu (15/5/2011).
Pemerasan yang dilakukan Sigit dan Hendro, sama saja menarik perhatian bagi polisi untuk meringkusnya. Polisi akan mendapat petunjuk untuk mencari jejak kedua orang tersebut.
"Tindak pidana yang dilakukan sama saja memberi petunjuk kepada polisi," tutur Mustofa.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pengamat intelijen, Wawan Purwanto. Menurut Wawan, tidak mungkin seorang teroris melakukan pemerasan dengan cara terbuka.
"Tujuan mereka belum terlaksana, tapi mereka sudah terlilit kasus lain," terang Wawan.
Dalam penggerebekan di Sukoharjo, Jawa Tengah, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, salah satunya adalah daftar korban pemerasan Sigit & Hendro. Korban pemerasan Sigit & Hendro adalah pengusaha kelompok hiburan di Jawa Tengah.
Dari rumah Sigit dan Hendro, polisi juga mengamankan 2 pucuk senjata api FN, 1 senjata api Baretta, 1 granat manggis aktif, dan 100 butir amunisi campuran untuk senjata api pendek.
Dalam baku tembak yang terjadi pada Sabtu (14/5) sekitar pukul 01.00 WIB, seorang pedagang angkringan tewas akibat peluru yang ditembakkan Sigit dengan membabi buta. Sigit dan Hendro ditengarai terlibat beberapa peristiwa teror, seperti bom gereja dan Mapolsek Pasar Kliwon (Solo) bulan Desember 2010, dan diduga terlibat jaringan terorisme di Cirebon.
sumber
|
|