
VIVAnews- Ancaman banjir lahar dingin akibat letusan Merapi masih sangat besar. Pasalnya baru 30 persen tumpukan material dari Merapi turun ke aliran sungai.
Menurut Kepala Badan Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK), Subandryo, angka itu sama dengan sepertiga tumpukan Merapi yang sudah turun. Diperkirakan material itu baru habis tiga tahun mendatang dari hulu Merapi.
Ia menjelaskan ancaman banjir lahar dingin tergatung dari intensitas hujan di puncak Merapi. Ancaman itu tidak merata di setiap sungai. Yang terbesar adalah Sungai Putih dan Sungai Pabelan Kabupaten Magelang-Jawa Tengah yang berulang kali diterjang banjir.
"Ancaman banjir lahar dingin masih sangat tinggi, tergantung intensitas hujan dipuncak Merapi. ini masih sangat serius," kata Subandryo, Kepala BPPTK, di Yogyakarta, Sabtu, 9 April 2011.
Menurut dia, gerusan material Merapi itu hasil erupsi sebelumnya, tak hanya erupsi yang terjadi di erupsi besar di akhir 2010. Pasalnya, sulit diidentifikasi material itu berasal dari waktu erupsi.
Laporan: Erick Tanjung|Yogyakarta.
sumber:
http://nasional.vivanews.com/news/re...sen-yang-turun