|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() rate dolo ndan ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
Quote:
Anda sering kesulitan mengingat hal-hal kecil? Sulit berbicara atau berhitung? Salah meletakkan benda? Hati-hati, mungkin Alzheimer sedang mengintai Anda. Alzheimer, atau kepikunan, adalah penyakit yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Penyakit yang rentan menyerang lansia di atas 60 tahun ini dapat memengaruhi kepribadian, tingkah laku, dan aktivitas. Para ilmuwan masih terus mencoba memahami penyebab Alzheimer. Penyakit ini ditandai dengan adanya penumpukan protein di otak. Menurut dr. Samino, SpS (K), Ketua Umum Asosiasi Alzheimer Indonesia (AAzI), Alzheimer timbul akibat terjadinya proses degenerasi sel-sel neuron otak di area temporo-parietal dan frontalis. Bila sudah sangat parah atau biasa disebut demensia Alzheimer, penyakit ini mampu membunuh sel-sel otak. Bertambahnya umur adalah faktor pertama yang diduga memicu timbulnya Alzheimer. Satu dari delapan orang berusia 65 tahun dapat terkena penyakit ini. Namun, tidak tertutup kemungkinan penyakit ini bisa menyerang usia dewasa yang memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita Alzheimer. Di Indonesia, seorang penderita demensia Alzheimer diketahui ada yang berusia 40 tahun. Selain usia dan keturunan, faktor gaya hidup juga dapat memicu timbulnya Alzheimer. Sebuah hubungan baru telah ditemukan antara cedera kepala serius dengan Alzheimer. Selalu gunakan sabuk pengaman saat berkendaraan untuk mengurangi resiko benturan pada kepala jika terjadi kecelakaan. Gejala awal Alzheimer biasanya dirasakan penderita misalnya sulit mengingat nama atau lupa meletakkan barang. Namun, hal ini biasanya disangkal oleh mereka sendiri dengan alasan faktor usia. Kesadaran justru timbul dari orang-orang terdekat penderita dan saat diketahui, penyakit tersebut sudah terlanjur parah. Sekali lagi, gaya hidup sehat diperlukan di sini. Olahraga dan diet yang sehat diyakini dapat mengurangi resiko Alzheimer. Menghindari tembakau dan mengurangi konsumsi alkohol adalah dua hal yang bisa dilakukan. Selain itu, aktif di kegiatan sosial dan terlibat kegiatan yang mengasah kemampuan intelektual terbukti mampu mengurangi resiko terkena Alzheimer. Pada dasarnya, ada hubungan yang kuat antara kesehatan jantung dengan kesehatan otak. Mereka yang bebas dari penyakit jantung atau kondisi serupa memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena Alzheimer dibandingkan dengan mereka yang memiliki masalah dengan kesehatan jantung. Jadi, jaga selalu kesehatan jantung Anda. SUMBER |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|