Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 14th April 2011
dsmilingface's Avatar
dsmilingface
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2011
Location: perkebunan cabe
Posts: 410
Rep Power: 0
dsmilingface hobinya dikasih cabe!dsmilingface hobinya dikasih cabe!dsmilingface hobinya dikasih cabe!
Thumbs down Kekeliruan Eksploitasi SDA

Kehidupan manusia dibumi dilengkapi dengan sumberdaya alam yang berlimpah. Populasi manusia dari tahun ke tahun terus meningkat, hal itu membawa implikasi tertentu pada perubahan kualitas dan kuantitas sumberdaya alam.


Muncul kecenderungan di mana makin meningkat jumlah populasi manusia, hampir selalu bersamaan dengan semakin melorotnya deposit sumberdaya alam. Hal ini memang cukup logis, karena manusia senantiasa �mengkonsumsi� sumberdaya alam. Dengan demikian perlu ada keseimbangan antara jumlah populasi manusia dengan deposit sumberdaya alam. Jika tidak ada maka akan terjadi berbagai ketimpangan yang pada akhirnya menurunkan kualitas kehidupan manusia itu sendiri.

Tak dapat dipungkiri bahwa selama ini manusia telah berbuat kerusakan. Jika dibandingkan dari abad ke abad, dari dekade ke dekade, atau dari tahun ke tahun, ada kecenderungan bahwa kualitas lingkungan terus menurun, dengan kata lain deposit sumberdaya alam terus menyusut.

Dibeberapa bagian permukaan bumi, yaitu di daerah-daerah yang dieksploitir secara membabi buta kerusakan sumberdaya alam itu begitu parah, hingga untuk merehabilitasinya diperlukan waktu dan biaya yang tak sedikit. Biaya untuk rehabilitasi jauh lebih mahal dari nilai eksploitasi yang diperoleh. Sebagai contoh, biaya untuk merehabilitasi hutan seluas satu hektar jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari penjualan kayu dan hasil hutan lainnya seluas satu hektar.

Pemborosan sumberdaya alam terjadi dimana-mana, baik di Negara maju maupun Negara sedang berkembang. Di beberapa Negara tropis termasuk Indonesia kayu dan hasil hutan lainnya termasuk komoditas ekspor terpenting, dimana daya saingnya di pasar internasional sangat tergantung pada stok yang makin langka dan kualitas yang terus merosot.

Untuk mengeksploitasi hutan seluas satu hektar dengan menggunakan berbagai peralatan dan mesin yang canggih hanya dibutuhkan waktu beberapa hari saja. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk �pemulihan� supaya kondisinya seperti semula diperlukan puluhan tahun, itupun dengan resiko kegagalan yang tinggi. Upaya untuk penghutanan kembali ternyata sangat sulit, memerlukan investasi yang mahal.

Langkah rehabilitasi tak lain merupakan kompensasi, sekaligus sebagai pertanggung jawaban terhadap hak-hak generasi mendatang. Namun apakah hutan alami itu akan terbentuk kembali ? bagaimanapun kondisi ekosistem hutan buatan tak akan menyerupai ekosistem hutan alami. Dengan demikian, diperlukan pertimbangan yang matang sebelum membuka suatu kawasan hutan, apakah memiliki nilai ekonomi atau manfaat yang lebih tinggi, lantas bagaimana dengan dampak lingkungannya ? apalagi jika manfaat pembukaan hutan itu bukan untuk masyarakat luas tetapi hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu. Dalam hal ini sudah selayaknya prinsip hutan untuk kemasyarakatan benar-benar diterapkan, bagaimanapun eksploitasi kawasan hutan diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat disekitarnya.

Hampir di setiap penjuru bumi yang dihuni oleh manusia senantiasa terjadi eksploitasi terhadap sumberdaya alam. Kebanyakan dari eksploitasi dilakukan dengan kurang bijaksana, yaitu dengan perhitungan dan analisis manfaat risiko yang kurang mantap. Seringkali kurang memperhitungkan kepentingan masa depan. Perhitungan ekonomi begitu mendominasi dalam proses pengambilan keputusannya.

Pemborosan terhadap sumberdaya alam terjadi secara global. Ada kecenderungan, bahwa satu orang penduduk yang hidup di Negara-negara maju mengkonsumsi sumberdaya alam sebanyak keperluan 40 orang yang hidup di Negara sedang berkembang. Selama ini memang terjadi kesenjangan antara penduduk negara maju dan negara berkembang. Hal tersebut menyebabkan kerusakan sumberdaya alam global yang makin parah.


Code:
sumber


Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts