
14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Apr 2011
Location: perkebunan cabe
Posts: 410
Rep Power: 0
|
|
Membumikan Gerakan Hijau di Indonesia
Lingkungan hidup merupakan masalah krusial pada dasawarsa ini. Berbagai elemen, seperti intelektual publik, organisasi, partai dan bangsa terus bergerak untuk mendorong dan menggalang usaha bersama menjaga kelestarian alam demi kualitas kehidupan yang lebih baik. Langkah berbagai negara untuk melakukan persetujuan internasional di bidang lingkungan hidup patut diapresiasi oleh masyarakat luas, seperti yang dilakukan pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil pada tahun 1992 dan Protokol Kyoto di Jepang pada tahun 1997.

Quote:
Kebakaran hutan, longsornya tanah perbukitan, kebanjiran dan kasus lingkungan hidup lainnya menunjukkan bukti bahwa tingkat kesadaran pengelolaan lingkungan hidup masih rendah dan harus menjadi perhatian serius oleh semua. Harus disadari bersama bahwa kualitas lingkungan hidup dan kualitas sumberdaya manusia saling mempengaruhi. Kualitas lingkungan hidup yang baik akan berdampak pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sebaliknya ketika kualitas sumberdaya alam rendah, maka dampak negatifnya pasti akan muncul dan memperburuk pula kualitas kehidupan manusia, baik secara cepat maupun lambat.
Problematika lingkungan hidup yang sangat serius dan kini menjadi fenomena dunia adalah pemanasan global. Fenomena ini begitu nyata dengan adanya peningkatan suhu atmosfer bumi. Menurut data, suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 � 0.18 oC (1.33 � 0.32 oF), yang diakibatkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia. Dampak buruk dari fenomena ini sangat mengganggu keberlangsungan makhluk hidup, seperti terjadinya perpindahan habitat, iklim yang tidak stabil dan lainnya. Dengan demikian, sangat tepat bahwa penanganan permasalahan ini harus terus digalang dan digerakkan.
Dalam upaya turut menjaga kualitas lingkungan hidup tersebut, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai salahsatu partai yang lahir di era reformasi telah mentransformasikan dirinya sebagai Partai Hijau. Identitas sebagai Partai Hijau tersebut dideklarasikan oleh Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB, K.H. Abdurrahman Wahid bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pada tanggal 26 Pebruari 2007 di Bali. Penegasan identitas tersebut bukan karena didasarkan atas warna kebanggaan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU), melainkan sebagai partai yang turut peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup untuk keselamatan bumi. Transformasi partai ini tentu membutuhkan konsistensi gerak partai dalam membangun kondisi bumi yang lebih baik, bersama elemen lainnya.
“Organisasi Hijau” dan Perjuangan Lingkungan Hidup
Sebagaimana PKB, organisasi atau partai lainnya yang telah bergerak sebagai organisasi atau partai penggiat lingkungan hidup sudah banyak bermunculan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk di Indonesia, telah lahir organisasi sosial politik –lebih tepatnya partai politik- yang berbasis perjuangan menggunakan prinsip lingkungan. Organisasi itu bernama Partai Hijau Indonesia, yang dideklarasikan pada tanggal 21 Oktober 1998 oleh Dr. Rer. Nat. H. Widyatmoko dan lainnya. Partai ini berwawasan lingkungan dan memperjuangkan kualitas kehidupan bagi seluruh generasi manusia Indonesia dan seluruh umat manusia. Dalam perjalanannya sampai sekarang, partai ini belum pernah mengikuti kancah demokrasi 5 tahunan sebagai partai peserta pemilu.
Sedangkan partai hijau yang berwawasan lingkungan di luar negeri bisa dijumpai di negara Cina, Austria dan negara-negara belahan Eropa lainnya. Perjuangan mereka bertumpukan pada pengembangan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Berdasarkan realitas politik di lapangan, platform lingkungan yang dipegang tersebut kurang menarik suara masyarakat dalam pemilihan umum. Meski mendulang suara kecil, namun prestasi ini lebih baik dibandingkan dengan kiprah politik Partai Hijau Indonesia yang belum pernah ikut pemilihan sekali pun. Berbeda dengan PKB yang baru mengidentitaskan dirinya sebagai Partai Hijau pada 3 (tiga) tahun yang lalu dan terus berperan dalam kancah perpolitikan bangsa melalui pemilihan umum.
Selain partai politik, banyak juga muncul organisasi hijau yang lahir dari masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Salahsatu organisasi hijau yang sangat dikenal di kancah internasional adalah Greenpeace. Organisasi ini bersifat independen yang didirikan pada tahun 1971 di Kanada. Perjuangannya didasarkan pada gerakan kampanye anti kekerasan dalam mengungkap permasalahan lingkungan global dan upayanya untuk mewujudkan masa depan dunia yang hijau (green) dan damai (peace). Salahsatu karakteristik organisasi ini terletak pada kekuatan pendanaan yang bersumber dari anggota dari seluruh dunia, yang diperkirakan mencapai jutaan orang. Greenpeace mempunyai kantor regional dan nasional di berbagai negara, yang semuanya berhubungan dengan pusat Greenpeace Internasional di Amsterdam. Greenpeace Asia Tenggara resmi didirikan pada tanggal 1 Maret 2000.
Selain Greenpeace, ada organisasi hijau lainnya di dunia yang sudah populer di mata dunia, yang dikenal dengan nama World Wildlife Fund (WWF). WWF merupakan organisasi lingkungan yang didirikan pada tanggal 1 September 1961 oleh beberapa orang, diantaranya Sir Julian Huxey dan lainnya yang bertujuan untuk melindungi keanekaragaman (genetis, spesies dan ekosistem), menjaga keseimbangan dalam penggunaan sumberdaya alam dan mengurangi polusi serta konsumsi yang tidak berguna. Organisasi ini sudah mempunyai puluhan organisasi nasional dan kantor pusatnya berada di Gland, Swiss. Untuk di Indonesia, terbentuk organisasi serupa dengan nama WWF-Indonesia. Selain itu, ada pula organisasi hijau lainnya yang sudah cukup terkenal dalam gerakan lingkungan hidup di Indonesia, yaitu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Greenpeace, WWF, Walhi dan organisasi hijau lainnya secara umum berjuang dalam komitmen yang sama untuk melestarikan lingkungan hidup guna terwujudnya kualitas kehidupan yang lebih baik. Metode perjuangan organisasi hijau dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya kampanye hijau anti kekerasan, melobi pemerintah dalam menyikapi isu-isu energi dan lingkungan hidup, seruan anti pengrusakan hutan, diskusi atau seminar lingkungan hidup dan model gerakan lainnya. Gerakan tersebut ada yang dilakukan dalam skala lokal, regional maupun global.
Beberapa contoh gerakan yang dilakukan Greenpeace dan organisasi hijau adalah kampanye untuk menghentikan pengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran, menghentikan importasi limbah berbahaya, menentang pengiriman radioaktif, berkampanye melawan terhadap pembinasaan hutan, melobi pemerintah mengenai isu-isu energi berkelanjutan, menyoroti bahaya limbah pembakaran dan lainnya.
|
|