
14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Apr 2011
Location: perkebunan cabe
Posts: 410
Rep Power: 0
|
|
Ledakan Penyu Sisik dan Kearifan Petani
Mata rantai makanan ternyata perlu diperhatikan dalam menjaga ekosistem dan keseimbangan alam. Salah satu rantai makanan yang hilang atau berubah akan menyebabkan kepunahan atau pertumbuhan yang tak terkendali yang mengganggu kehidupan.
Quote:
Perubahan bisa terjadi jika tumbuhan atau hewan dalam rantai makanan sudah tidak lagi mampu mendapatkan makanan alami yang biasa dimakannya. Salah satunya adalah penyu sisik yang sebulan terakhir menghabiskan rumput laut petani Tambeanga. Kejadian ini baru terjadi tahun ini. Selama lima tahun terakhir belum pernah terjadi ledakan dan serangan penyu sisik yang sangat masif sehingga beberapa petani mengalami kerugian. Bagaimana tidak merugi jika dalam sehari puluhan bentang bibit rumput laut yang baru ditanam habis dimakan penyu sisik.

Penyu Sisik Pemakan Rumput Laut
Sebenarnya makanan alami penyu sisik bukan rumput laut. Ikan - ikan kecil dan ubur - ubur adalah makanan alami penyu sisik. Namun karena keseimbangan alam terganggu, bisa jadi karena ulah penangkapan ikan ilegal, perubahan iklim dan hilangnya predator penyu sisik maka terjadilah ledakan penyu sisik pemakan rumput laut. Ledakan penyu sisik bisa dimengerti karena ikan hiu yang merupakan predator atau pemangsa penyu sisik telah berkurang atau bahkan hilang dari ekosistem laut Tambeanga.
Sirip hiu yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah telah menjadi salah satu buruan oknum ilegal fishing. Petani dan penduduk tidak mampu menahan mereka karena letak geografis yang terpencil dan jauh dari pantauan aparat, selain tentu saja kecepatan melarikan diri oknum yang tak mudah dikejar oleh perahu motor milik warga Tambeanga.
Majid, salah satu petani rumput laut tidak bisa menyembunyikan kegundahan dengan kondisi ini. Dia mengambil inisiatif untuk melawan serangan penyu sisik. Warga Tambeanga yang 90% menjadi petani rumput laut tidak berani melawan penyu sisik. Ada satu kepercayaan masyarakat bahwa menangkap penyu laut adalah salah satu pamali yang wajib dipatuhi. Sebagian besar warga Tambeanga percaya, penangkap penyu sisik bisa sial dan tidak mendapat barakah dari laut. Ada juga yang takut ditangkap aparat karena penyu sisik termasuk hewan langka yang dilindungi meskipun merusak dan merugikan usaha rumput laut mereka.
Diantara sekitar tiga ratus petani rumput laut Tambeanga, hanya Majid yang berani mengambil aksi gila dengan memasang pancing disetiap bentang rumput laut yang dia tanam. Setiap bentang rumput laut sepanjang 60 meter dipasangnya 10 pancing ukuran tujuh dengan jarak enam meter setiap pancing. Sehari semalam dijaganya lahan rumput laut yang hanya mampu menghasilkan satu ton rumput laut kering jenis cottonii. Penghasilan rata-rata dari usaha ini baru bisa mencapai satu juta perbulan jika musim rumput laut sedang bagus. Adanya serangan penyu sisik tentu saja dapat mengurangi penghasilannya.
Sehari semalam, kerja keras Majid menangkap penyu sisik tidak sia-sia. Pengamatan gerak - gerik penyu dan pengalaman lapangan membuahkan hasil. Sebelas penyu sisik berhasil tertangkap (tersangkut) pancing di bagian tubuhnya. Warna karapak penyu sisik sangat khas dan indah. Berat sekor penyu sisik yang tertangkap antara 5 - 15 kg. Sampai saat ini, sebelas penyu sisik masih utuh di kandang belakang rumah.
Majid tahu resiko menangkap penyu sisik. Bukan takut karena pamali. Yang lebih ditakuti adalah aparat yang datang dengan aturan undang-undang menangkap dirinya karena penyu sisik termasuk salah satu hewan yang dilindungi. Namun logika berpikir dan kearifan lokal petani Tambeanga ini sangat masuk akal.
�Saya mengerti dan mematuhi hukum, namun kalau saya tidak menangkap hama rumput laut, siapa yang mau menanggung kerugian usaha?�, kata Majid menjelaskan duduk permasalahannya.
Sampai saat ini, Majid masih memelihara penyu sisik dan akan melepasnya ketika lokasi budidaya telah penuh rumput laut. Ada beberapa orang yang tertarik dengan penyu sisik dikandangnya. Tawaran harga pembeli seratus sampai tiga ratus ribu untuk seekor penyu sisik tidak menggoyahkan hatinya. Niatnya hanya satu, menjaga keseimbangan rantai makanan dan kelestarian alam desa Tambeanga. Kearifan petani telah mengalahkan segalanya, meskipun puluhan tali rumput lautnya habis dimakan penyu sisik dan setiap hari harus memberi makan penyu sisik dengan ikan rucah.
|
|