[dsmilingface]

Tergugah membaca artikel Kompas Film Pendek Buatan Indonesia Juara Dunia, saya salut untuk kerja timnya Bapak/Mas Muhammad Zulqamar sebagai pembuat film Save Water yang telah menjuarai kompetisi video MyView H2O yang digelar Bank Pembangungan Asia (ADB).


Menurut saya ini adalah film pendek berkualitas dan mampu bercerita dalam keheningannya. Bukan sekedar ikut bangga ada film pendek kita yang berhasil menembus kompetisi tingkat dunia. Ternyata lewat media film kita juga bisa menyampaikan pesan singkat dan mampu menyadarkan kebutuhan dunia akan air.
Bertepatan dengan Hari Air Sedunia kemarin, setelah melihat film ini saya punya imajinasi yang panjang. Jika setiap kita mengingat betapa borosnya kita pada air, dengan menonton film ini mestinya sadar bahwa di bagian dunia lain banyak yang kekurangan air. Tidak usah jauh-jauh, dulu saya pernah melaksanakan KKN di sebuah desa di Kabupaten Blitar. Daerah itu termasuk kawasan yang gersang dan sulit air. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari ada mobil tangki yang mengantarkan airnya kebutuhan masyarakat desa 4 hari sekali. Maka umumnya rumah-rumah di sana memiliki bak penampungan air yang besar. Umumnya air itu untuk keperluan memasak.


Karena sulitnya air, maka untuk mandi sehari-hari dan mencuci, kita harus mandi ke sumber air. Untuk ke sumber air itu jalannya menurun tajam sekitar 300 meter, itu hanya jalan menurunnya belum dari rumah-rumah penduduk. Bagaimana kalau sudah apakah segar? Ya untuk sementara, setelah itu kembali ke rumah yang jelas sudah keringatan lagi karena harus berjalan mendaki. Wanita-wanita di sana hebat dan mampu berjalan membawa air dan hasil cucian bajunya.


Di sisi lain saya pernah menjumpai orang yang sangat boros air. Di kamar mandi bisa berlama-lama, entah apa saja yang ia lakukan di dalam. Mau beraktifitas apa pun selalu cuci tangan, termasuk ketika akan menggunakan peralatan makan maka akan dibasuh kembali. Hmmmm�. sungguh ironis, ada yang berjuang bermandikan keringat untuk mendapatkan air bersih, ada yang sangat mencintai kebersihan sampai-sampai entah berapa galon air sehari yang dibuangnya.


Kembali pada film pendek tadi, awalnya saya bisa tersenyum-senyum melihat cerita yang unik. Mandi cukup sekitar satu menit dengan satu gayung air. Wow, hemat air sekali. Tapi itulah kenyataan kalau kita dalam keadaan kesulitan air.
Bayangkan di masa akan datang di mana bumi sudah disesaki manusia dan berebut air untuk bertahan hidup. Atau jika kita berada di tempat yang dilanda krisis air saat ini. Atau bahkan jika kita berada di Jepang sana yang sedang galau terhadap efek radiasi nuklir yang mencemari lingkungan termasuk air. Maka sudah saatnyalah kita lebih bijak dengan lingkungan kita, lebih bersahabat, karena semuanya juga untuk masa depan kita sendiri.

sumber

Terkait:

• [ASK]VB Login Menggunakan MD5
• Bijaklah Menggunakan Pengharum Ruangan!