Dengan Kremasi, Hemat Lahan

[DreamWorldJr]

Masyarakat di Eropa dan Tokyo, Jepang sudah banyak yang meminta saat meninggal untuk tidak dikuburkan tetapi dikremasi. Menurut Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, keinginan itu dilakukan dengan sukarela.

�Pola itu sudah mulai banyak diminta oleh masyarakat di sana dengan kerelaan dan kesadaran bahwa kondisi terbatasnya lahan serta repotnya berbagai hal pengurusan pemakanan sehingga kremasi jadi pilihannya,� kata Nirwono pada Green Radio.


Bahkan di Jerman dan Perancis, kata Nirwono, sebagian dari abu jenazahnya disimpan didalam guci dan sisanya diolah sebagai pupuk organik. �Ini juga berlaku untuk pemakaman hewan peliharaan mereka untuk upaya me-recycle menjadi bahan organik lainnya untuk keperluan lain,� tambahnya.

Namun, kata Nirwono, gagasan ini tentu terkait dengan tingkat kebudayaan serta cara pandang agama yang berbeda di tanah air. Terutama untuk kaum muslim yang masih berpandangan bahwa yang meninggal harus dikuburkan secara konvensional.

"Namun itu dikembali ke orangnya masing-masing. Tetapi juga dengan lahan pemakaman di tengah kota yang terus berkurang sehingga perlu juga dipikirkan cara pemakaman yang lebih ramah lingkungan,� tambahnya.

~ SUMBER ~

Terkait:

• JUAL Paket wisata lombok super hemat, hemat sampai dengan 50%
• Mencuci tanpa detergent hemat listrik hemat air hemat uang harga grosir
• Penawaran kerjasama dengan pemilik lahan dengan sistem yang sangat menguntungkan..
• Proses Kremasi
• Peti Mati Paket Hemat [Hemat Uang + Hemat Tempat]