|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]()
Quote:
Sejak reaktor nuklir di Fukushima Jepang meledak akibat gempa, ancaman radiasi bukan hanya terjadi di Jepang tetapi juga dikhawatirkan menyebar ke seluruh dunia. Benarkah demikian? Jika benar, bagaimana penyebaran radiasinya? Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana para ilmuwan mengetahui, paparan penyebaran radiasi itu ?
Laman planetsave.com menjelaskan bagaimana para ilmuwan bekerja untuk mengetahui paparan radiasi global. Sebuah jaringan global yang menangkap radiasi super-sensitif sniffer berhasil memantau arus udara di seluruh dunia. Dari jaringan itu menangkap jejak kecil isotop radioaktif (radionuklida), termasuk 131 yodium dan cesium-137. Dua isotop itu diketahui muncul setelah ledakan dan kegagalan dari fasilitas nuklir Fukushima di Jepang. Semua tanaman di daerah Fukushima saat disensor menggunakan teknologi yang dikembangkan di Laboratorium Nasional Pacific Northwest (PNNL) di Richland, Washington (USA), mengandung radiasi. Para ilmuwan yang tergabung dalam organisasi negara meneliti nuklir menyebut, bahwa radiasi reaktor nuklir di Fukushima mendekati tingkat yang sama seperti yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986. Namun, tingkatan radionuklida jauh lebih kecil dari radiasi dari Chernobyl. Para ilmuwan PNNL memperkirakan bahwa tingkat radiasi di Amerika Serikat tercatat 17.000 kali lebih kecil jauh dari kondisi normal yaitu (microsieverts sekitar 8,5). PNNL yang memiliki detektor di setiap negara bagian mememiliki kemampuan seratus kali lebih sensitif. Untuk mengantisipasi penyebaran radiasai dari Fukushima, proses penyebaran radiasi juga dilakukan dengan sensor pemantau yang jumlah lebih banyak saat gempa Tohoku oleh lembaga Lingkungan Amerika Environmental Protection Agency (EPA). Pengukuran penyebaran radiasi juga dilakukan lewat sebuah pesawat khusus Amerika yang dilengkapi dengan sensor mobile, yang dikerahkan ke Jepang. Meski sensor diperbanyak, masih disayangkan penyebaran informasi data radiasi masih ke kecil ke publik. Lembaga Environmental Protection Agency (EPA) Amerika terus memperbaraui datanya dan mengumumkan pada masyarakat. Namun data itu masih belum lengkap karena tidak disertai bahwa jika seseorang terpapar radiasi seharusnya dilengkapi data soal bagaimana pengaruh terhadap banyak variabel, seperti berat badan, lokasi, lama pemaparan, dan lainnya. Hasil data EPA dianggap cukup mewakili proses penyebaran radiasi global. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|