|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Erosi merupakan peristiwa pengikisan tanah, sedimen, batuan, dan pertikel lain, akibat angin, air atau es, kerekteristik hujan, dan creep pada tanah serta material lain di bawah pengaruh gravitasi. Erosi juga dapat diakibatkan oleh hewan yang membuat lubang dan disebut bio-erosi.
Erosi dan Aktivitas Manusia Erosi berbeda dengan pelapukan akibat cuaca (peristiwa hancurnya mineral batuan dengan proses kimiawi ataupun fisik). Erosi pada dasarnya merupakan proses alami yang mudah dikenal. Di beberapa tempat, erosi diperparah oleh aktivitas manusia seperti penggundulan hutan, tata guna lahan yang buruk, kegiatan pertambangan, perkebunan, kegiatan konstruksi yang tidak ditata dengan baik, dan pembangunan jalan. Biasanya tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian akan mengalami erosi lebih besar daripada tanah dengan vegetasi alami. Pengalihan fungsi hutan menjadi ladang pertanian juga dapat mengakibatkan erosi. Hal ini terjadi karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah diganti dengan tanaman pertanian yang struktur akarnya tidak kuat atau lemah. Untuk mencegah erosi, lakukanlah praktik tata guna lahan yang modern menggunakan teknik terrace building (praktik konservasi ladang dan penanaman pohon). Dampak Erosi Menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas adalah salah satu dampak erosi. Menurunnya lapisan tanah ini menyebabkan kemampaun lahan menurun (degradasi tanah). Dampak lain dari erosi yaitu menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Akibatnya, limpasan air permukaan meningkat dan air sungai akan meluap. Selain itu, butiran-butiran tanah yang terbawa oleh aliran permukaan akan mengendap di sungai (sedimentasi) dan mengakibatkan pendangkalan sungai. Sebenarnya, erosi dalam jumlah tertentu adalah kejadian yang alami dan baik untuk ekosistem. Contohnya, secara bertahap kerikil turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. Namun, erosi yang berlebih akan menimbulkann masalah, misalnya kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak. Besarnya erosi dipengaruhi beberapa faktor.
Erosi akan mudah terjadi di daerah dengan ekosistem dan vegetasi yang sama, daerah dengan frekuensi hujan tinggi, curah hujan tinggi, dan daerah yang sering terkena angin atau badai. Selain itu, sedimen yang kandungan pasir atau slitnya tinggi dan terletak di area dengan kemiringan tinggi juga akan mudah terkena erosi. Erosi juga cepat terjadi oleh porositas dan permeabilitas sedimen (berkaitan dengan mudah tidaknya air meresap ke dalam tanah). Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan yang terbentuk lebih sedikit sehingga dapat mengurangi erosi permukaan. Biasanya, sedimen yang mengandung banyak lempung lebih mudah tererosi daripada pasir atau slit. Faktor yang mempengaruhi erosi dan sering berubah-ubah adalah jumlah dan tipe tutupan lahan. Hutan yang belum terjamah, mineral tanahnya dilindungi oleh lapisan humus dan lapisan organik. Lapisan-lapisan ini dapat melindungi tanah dengan merendam tetesan hujan. Lapisan-lapisan di dasar hutan ini mudah menyerap air hujan. Jika terjadi hujan lebat disertai angin ribut, akan mengakibatkan limpasan (genangan air hujan) di permukaan tanah dalam hutan. Penebangan dan Kebakaran Hutan Penebangan hutan akan membuat derajat peresapan air oleh tanah menjadi tinggi dan erosi menjadi redah. Sementara itu, kebakaran hutan yang parah dan diiringi hujan lebat akan mengakibatkan erosi. Pembangunan Jalan Pembangunan jalan memungkinkan terjadinya peningkatan derajat erosi karena akan menghilangkan tutupan lahan. Selain itu, jalan akan mengubah pola drainase secara signifikan, apalagi jika sebuah tanggul dibangun untuk menyangga jalan. Jalan yang mempunyai banyak batuan dan mampu menangkap air secepat mungkin dari jalan dengan meniru pola drainase alami (hydrologically invisible) memiliki peluang cukup besar menghambat pertambahan erosi. Code:
sumber |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|