
16th April 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
WNI dari Jepang Diskrining di Bandara
Quote:
TAK hanya di wilayah sekitar Jepang, kekhawatiran bahaya radiasi nuklir juga merambat hingga Indonesia.
Sejak 15 Maret lalu, petugas Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama dengan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng melakukan screening (deteksi) terhadap para WNI dari Jepang.
Seperti dilansir Depkes.go,id, tindakan itu guna menanggulangi adanya kemungkinan kontaminasi radiasi pada penumpang yang datang dari Jepang.
Menurut rencana, pada 22 Maret 2011, pendeteksian juga akan dilakukan di Bandara Ngurah Rai Denpasar.
Kekhawatiran itu ditujukan terutama bagi WNI yang pernah berkunjung pada daerah radius 50 km dari Fukushima, setelah terjadi kebocoran reaktor nuklir PLTN Fukhusima Jepang pada 11 Maret lalu. Dengan pendeteksian, dapat dilakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang lebih dini pada WNI.
Sejauh ini, walaupun telah diketahui terdapat kontaminasi radiasi pada 5 WNI, yang terdeteksi pada jaket, pakaian, sepatu, kadarnya masih dalam batas aman. Di sisi lain, petugas KKP Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai telah memperoleh pelatihan cara menggunakan peralatan screening oleh Bapeten.
Sejak 1 April 2011, alat screening dari Bapeten dipinjamkan danpelaksanaan screening dilakukan oleh petugas KKP. Sebelum mendarat di Jakarta atau Denpasar,awak kabin terlebih dahulu akan mengumumkan kepada para penumpang, khususnya WNI yang pernah berkunjung pada radius 50 km dari Fukhusima Jepang untuk melapor kepada petugas KKP bandara.
Mereka lalu akan diskrining dan diberikan kartu kewaspadaan kesehatan (health alert card). Kartu kewaspadaan kesehatan ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya WNI yang pulang dari Jepang, apakah dalam kondisi sehat atau menderita sakit setelah tiga bulan berada di Tanah Air.
|
nice job buat depkes dkk , lanjutkan
|