Blue Land Story [Luna Online]

[RFOnliner]

---- Episode 1 : Trauma ----





"Zreg.... Zregh.... Zregh.. Zregh..." Derap langkah para pasukan dengan armor berat itu mendengung dikepalaku dan membuatku terbangun.kulihat disekeliling,tidak ada dua sosok yang amat kucintai itu

"Ayah.... Ibu.....dimana kalian.." aku berbisik memanggil mereka,namun tidak ada jawaban.



"Kreeettt Kreeeettt... Kreeettt" Aku berjalan perlahan-lahan menuju sudut Lemari besar yang biasa kugunakan untuk bersembunyi,aku duduk bersembunyi disudut yang gelap karena cahaya dari luar terhalang oleh meja makan yang bulat dan besar, menanti Ayah dan ibuku datang... tapi kemana mereka,

Kulihat cahaya merah dan orange menembus jendela rumahku,asap hitam juga mulai berebak diatas bangunan tua ini,



samar-samar kudengar suara jeritan,teriakan dan tangisan dari kejauhan.

"Aaaaaaaaaaaaaarrrgh....." "Jangan... Jangan bunuh kami.. kyaaaa"

"Ayaaaaaaaaah... Ibuuuuuu...." "Tolooooong... toloooong kami....." Jeritan demi jeritan terdengar menghiasi sunyinya malam.



ada apa sebenarnya yang terjadi diluar sana ? kenapa mereka menjerit ? kenapa orangtuaku juga belum juga kembali ? ada apa ini?

Ingin rasanya ku melihat keluar sana,tapi aku terlalu takut.

"Jdaaaarr" tiba-tiba tiba pintu rumahku ambruk,rusak berkeping-keping. kulihat itu penyebabnya,sepasang kaki kokoh bersepatu besi mulai memasuki rumahku.



"Zregh...Zreghh...Zregh.." langkah orang itu yang memakai armor berat berwarna hitam legam sungguh menakutkan.dia melihat sekeliling,melihat dengan teliti. sebenarnya apa yang dia cari ?



Aku semakin menekuk badanku makin kedalam bayang-bayang disudut ruangan,kulihat dia memegang pedang besar yang berukiran api disetiap sisinya,ada cairan yang menetes-netes cari ujung ke ujung.walau ditengah remang-remang,aku tau itu pasti darah,begidik ku memandangnya.orang itu bagai sebuah mesin pembunuh dengan armor dan pedangn besarnya yang mengerikan.



Tapi ada yang aneh,dikepalanya tidak aku lihat telinga yang menjulur keluar,apakah ada bangsa Elf yang seperti itu.rambutnya yang berwana merah darah juga bukan ciri khas bangsa kami.



tiba-tiba aku teringat..."Hmmmpphh" kututup mulutku yang akan menjerit karena kaget akan kenyataan didepan mataku.

Astaga Tuhan,itu Bangsa Human.kenapa mereka sampai disini ? kenapa?



"Zregh...Zregh...Zregh.... Drap."Lapor Komandan Rafa,Semua area sudah dibersihkan.kita harus maju ke desa berikutnya" terlihat orang lain mendatangi sosok itu,telinganya juga tidak runcing,"Pasukan Human" gumamku.

Kulihat dia mendekati sosok yang baru datang itu dan berbisik-bisik sesuatu sambil menyerahkan sesuatu seperti Kulit usang dengan gambar-gambar diatasnya,"Ayo bergegas,disini ternyaata tidak ada lorong yang mengarah langsung kedalam kastil ibukota Lucemia.bawa pasukan dan bersiap ke utara" perintahnya.



"Siap Laksanakan" kemudian mereka berlari keluar dari rumahku dengan tergesa-gesa.

"Kreeett... Kreeettt...Kreeeettt" aku berjingkat menuju pintu rumah,aku benar-benar penasaran dengan keadaan ini,ada apa sebenarnya ? kenapa malam ini begitu aneh.jeritan-jeritan yang penuh penderitaan,cahaya orange,asap hitam dan Bangsa Human. aku hanya bisa menerka-nerka sembari melangkahkan kakiku ke arah pintu keluar.



Sungguh,ini merupakan pemandangan yang paling mengerikan yang pernah kulihat.



"Astaga...Tuhan.." gelapnya langit malam diterangi oleh cahaya rumah-rumah yang terbakar,asap hitam mengepul dimana-mana,jeritan-jeritan mengiang dikepalaku,disetiap sudut kejauhan kulihat bayangan-bayangan hitam saling mengejar dan salah satunya menebaskan pedang dan panah untuk melumpuhkan,membunuh lawannya.



ada apa ini ? ada apa sebenarnya ? kenapa ada perang disini ? didesa yang damai seperti ini ?

"Hei anak kecil ! !" gawat,aku ketahuan.dengan cepat ak meninggalkan tempat itu,saat kutengok kebelakang ternyata tentara Human itu terus mengejarku,tiba-tiba keseimbanganku hilang.oh tidak,aku terjerembab dalam tumpukan jerami ditepi jalan kecil.



"Ahahahaha seharusnya kau tidak perlu lari Nak,itu hanya akan memperlambat ajalmu saja" tentara itu memegang bajuku dan melemparkan badanku ke tengah jalan berlumpur.

"Brukkkk" hanya sakit yang kurasakan dipunggung ku.saat kualihkan pandanganku melihat Tentara itu,dia sudah mengambil ancang-ancang seperti akan mengeluarkan SKil.l



"Selamat tinggal bocah Elf,Heaaaaaaaaaaaaaah Sonic Boom ! !" ternyata benar dugaanku,kilatan cahaya itu dengan cepat melaju kearahku,badanku kaku tak bisa bergerak,kakiku lemas melihat cahaya itu.



"Tolong aku" hanya itu yang bisa ku ucapkan sambil menggenggam bajuku dan menutup mata,aku tau ajalku sudah sangat dekat.

Sempat terbersit bayangan wajah kedua orang tuaku yang entah dimana saat ini.

"Mati..." bisikku perlahan,bersiap menerima sesuatu yang mengarah ketubuh lemahku.





"Holy Barrier ! !" kudengar suara lembut perempuan dari kejauhan.saat aku membuka mataku ke arah sumber suara itu,terlihat seorang perempuan berambut pirang,berkuping runcing dengan jubah dan baju berwarna Putih-Biru berlari kearah kami.

Saat kulihat badanku,ada lingkaran aneh yang mengitari badanku.tak ada luka,itu yang terbersit dipikiranku.

"Lightning Stun ! !" katanya sambil meloncat dan dari tipisnya udara keluar kilat mengenai tentara itu.

"Ughh....." tentara itu jatuh tersimpuh memegang kepalanya.

"Holy Upper ! !" dan perempuan itu memukulkan tongkatnya kebadan tentara Human.

"Brugghhh....." badan tentara itu jatuh ke tanah setelah beberapa saat terdorong dan melayang diangkasa.



Dengan terhuyung-huyung dia bangun dengan menopang pada pedang besarnya.

"Uaggghhhh... Penyihir sialan,matilah kalian pemberontak ! ! ! Heaaaaaaaaaahh" sambil berteriak tentara itu menekuk badannya kebawah,seperti hendak mengeluarkan kekuatan yang dahsyat.tiba-tiba muncul entah dari mana cahaya-cahaya ungu yang berbentuk seperti pedang yang mengitarinya,astaga jumlahnya puluhan.



"Matilah kalian semua Bangsa Elf......Sword Storm ! !" dengan tiba-tiba orang itu menegakkan badannya dan melesatlah cahaya-cahaya pedang itu keseluruh penjuru.

"Jdoooommmm" entah dari mana munculnya sesok laki-laki berambut merah dengan armor Hitam dihiasi ukiran emas dan dengan sigap menjadikan tubuhnya tameng bagi wanita pirang itu.

"Kau tidak terluka Lucia?" ujarnya sambil memegangi pundah wanita itu,agaknya mereka saling mengenal.



"tidak apa-apa,terima kasih Asgard,itu lihat disana masih warga yang selamat,kita harus membawanya sebagai bukti kekejaman Tentara Midgard" katanya sambil menunjuk padaku.

"Kalian ini hanya kuman-kuman pengganggu saja hai pemberontak dari Blue Land,Matilah dengan damai"

"Earth Qua...." tiba-tiba tentara itu meloncat ke udara dan seolah akan menghujam bumi dengan pedangnya.



"Spirit Sword" Gumam laki-laki bernama Asgard itu sembari mengayunkan pedangnya ke arah tentara itu,dan dengan cepat muncul seperti asap berwarna biru melesak masuk ke tubuh tentara Human itu

"Kau... ku..rr...ang..aaa..." Brugh..... sungguh mengejutkan tentara itu jatuh dengan lemas seperti tidak berdaya,matikah dia ?

"Asgard,sudah waktunya kita pergi.jika tidak pasukan bantuan Midgard akan segera sampai" ujar wanita pirang itu sambil menarik lengan laki-laki bernama Asgard itu.



"Baiklah,kita ke jalur utara,kembali ke Pelabuhan Awan" "Hei Nak,ayo kuatkan dirimu" sambil menggendong tubuhku,mereka berdua berlari bersama ke arah utara,ke arah pegunungan.

"Kupandangi mereka berdua,seorang Elf dan Seorang Human bekerja sama dalam satu Tim,siapa mereka ? tidak kah mereka tau bahwa kedua Ras dilarang saling bertemu ? bukankah kita saling bermusuhan ?"