
1st May 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Sony Akan Ungkap Lumpuhnya PlayStation Network Siang Ini
Quote:
TEMPO Interaktif, Tokyo - Kazuo Hiari, orang nomor dua di Sony Corp, akan menggelar konferensi pers dengan wartawan pada Minggu, 1 Mei 2011, hari ini di Tokyo perihal serangan peretas komputer di jaringan PlayStation Network. Di pertemuan pukul 14.00 waktu setempat itu, Sony akan memaparkan semua temuan yang didapatkan dari investigasi mereka sejak jaringan itu lumpuh pekan lalu.
Serangan peretas itu termasuk skala yang terbesar di dunia. Sony memperingatkan bahwa peretas telah mencuri nama, alamat, dan kemungkinan detail kartu kredit milik 77 juta pengguna PlayStation Network yang telah menyumbang pendapatan tahunan bagi Sony sebesar US$ 500 juta.
Kasus peretasan jaringan ini kemungkinan akan menghasilkan "hujan" tuntutan hukum terhadap Sony dan menjadi ujian tersendiri bagi Hirai. Di Amerika Serikat, Kejaksaan Agung, yang bertindak sebagai pengacara konsumen, mulai menginvestigasi kasus itu di beberapa negara bagian. Regulator di negeri itu, seperti Komisi Perdagangan Federal, juga akan dilibatkan.
Ketua Komite Energi dan Perdagangan di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Mary Bono Mack, pada Jumat pekan lalu mengirimkan surat kepada Hirai yang mempertanyakan mengapa Sony menunda penjelasan publik soal peretasan jaringan PlayStation Network itu.
Di Inggris, sebuah lembaga swadaya masyarakat juga telah menggelar investigasi atas kasus tersebut.
Insiden peretasan jaringan itu sendiri telah berdampak pada Sony. Di bursa saham Tokyo, saham perusahaan itu anjlok lima persen pada Kamis pekan lalu. Bursa ditutup pada keesokan harinya lantaran libur.
Sony sendiri telah menjelaskan bahwa nomor kartu kredit pengguna PlayStation Network telah dilindungi dengan enkripsi sehingga tak bisa diakses peretas. Namun, penjahat dunia maya masih bisa mempergunakan informasi yang tak terenkripsi untuk meluncurkan scam alias penipuan melalui email.
DEDDY SINAGA | REUTERS
|
|