|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK) melansir 10 kabupaten/kota dengan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat terendah. Hal ini disampaikan Triyono Sundoro, Staf Ahli Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan, pada acara Pencanangan Kegiatan Riset Operasional Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK) dan Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes), di Kementerian Kesehatan, Kamis (21/4). Sepuluh kabupaten/kota tersebut adalah Mappi (Papua), Asmat (Papua), Seram Bagian Timur (Maluku), Yahukimo (Papua), Nias Selatan (Sumatera Utara), Paniai (Papua), Manggarai (Nusa Tenggara Timur), Puncak Jaya (Papua), Gayo Lues (Nanggroe Aceh Darussalam) Pegunungan Bintang (Papua). Kesepuluh daerah ini dikategorikan bermasalah kesehatan jika Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat-nya di bawah rata-rata nasional. "Indeks ini dirumuskan dari riset kesehatan dasar, pendataan sosial ekonomi, dan survei potensi daerah," tutur Triyono. Indeks digunakan sebagai salah satu acuan bagi pembangunan kesehatan berbasis bukti. Tahap awal penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan akan diupayakan dengan melakukan pendampingan terhadap 8 propinsi yang tingkat daerah bermasalah kesehatannya di atas 50 persen, yaitu Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Maluku. Menurut Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, pendampingan tersebut telah dilakukan di Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Barat. "Pendamping akan memberikan alternatif penanggulangan masalah," tutur Trihono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, usai acara. Daerah akan memilih alternatif program yang akan dijalankan. MARTHA RUTH THERTINA |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
Spoiler for pesan:
![]() ![]() ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|