
1st May 2011
|
Member
|
|
Join Date: Apr 2011
Posts: 52
Rep Power: 0
|
|
[PARAH] Guru SD Dihukum Berdiri Sama Kepsek
SEORANG guru SD di Surabaya dikenai sanksi berdiri menghadap matahari tanpa alasan jelas. Karena merasa tak bersalah, dia bersama guru lain dan beberapa wali murid mendatangi DPRD Surabaya guna mengadukan tekanan yang mereka alami di sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah (Kasek) Wahyu Ningsih.
Dalam pertemuan dengan para anggota DPRD dari Komisi D itu, 11 murid dan 10 guru memberikan kesaksian tentang perlakuan kebablasan dari Wahyu Ningsih. Beberapa murid dan guru meneteskan air mata, menangis, saat menceritakan bagaimana mereka diperlakukan kasar oleh kasek. Seorang guru bernama Nani Rukmiyah menuturkan, si kasek pernah menyuruhnya berdiri di bawah tiang bendera di halaman sekolah pada siang hari yang panas, tanpa alasan yang jelas. Peristiwa itu terjadi sekitar bulan Februari lalu ketika pembagian rapor siswa.
Saat itu, Nani melihat seorang wali murid yang berada di luar pagar sekolah ingin mengajaknya bicara. Karena tak terdengar dengan jelas ucapan dari sang wali murid itu, Nani kemudian minta dia masuk ke halaman sekolah. Tapi, si wali murid tidak mau karena hanya memakai sandal jepit. Nani menceritakan, wali murid tersebut ingin mengajukan koreksi nama anaknya. Sebab, nama yang tertera di buku rapor tidak sesuai dengan nama di akta kelahiran. Nani lantas berjanji memperbaiki karena nama itu belum dicantumkan ke ijazah sehingga perbaikannya mudah.
Tak dikira Nani, ketika pembicaraan belum usai, Wahyu Ningsih memanggilnya. Tanpa alasan dan dimintai keterangan apa pun, Wahyu Ningsih itu mencela Nani. “Ngomong terus saja!!! Ayo berdiri di sini (di bawah tiang bendera),” cerita Nani sembari terisak-isak saat menggambarkan bagaimana Wahyu Ningsih memerintah sambil menudingkan jarinya ke tempat di bawah tiang bendera di halaman sekolah.
Mendapat perintah itu, Nani tidak berani membantah. Ia pun beridiri di bawah tiang bendera sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, panas matahari yang mulai menyengat membuat Nani tidak kuat lagi untuk terus berdiri. Ia lantas mencari tempat teduh, dan tidak menghiraukan lagi perintah itu.
Pertemuan dengan Komisi D DPRD Surabaya itu diawali dengan kesaksian para murid. Ketika giliran berikutnya guru-guru memberi kesaksian, para murid dipindahkan ke ruang lain. Selain murid dan guru, sekitar 30 orangtua murid ikut hadir dalam acara dengar pendapat di ruang Komisi D itu. Pertemuan itu sendiri adalah tindak lanjut dari laporan tertulis wali murid dan guru SDN Tandes Lor kepada Komisi D, tertanggal 20 April lalu.
Last edited by blue paradise; 2nd May 2011 at 10:47 AM.
|