
19th January 2012
|
 |
Newbie
|
|
Join Date: Jan 2012
Posts: 27
Rep Power: 0
|
|
Anak Indigo : Virginia Florentina �dede�
Quote:
Virginia Florentina. Sekilas, wajah cantiknya hanya menggambarkan keceriaan sebagai seorang anak pada umumnya. namun siapa sangka, bocah 7 tahun asal plered kabupaten cirebon ini termasuk dalam anak berkemampuan khusus.
|
Quote:
Interdimensional, atau mampu berkomunikasi bahkan berinteraksi dengan mahluk dimensi lain. dan humanis, mempunyai kekuatan untuk mengobati sesorang.
Indigo membuat saya menjadi bingung sekaligus menjadi yakin. Di satu sisi, ini tetap fenomena, di sisi lain, banyak penyimpangan yang terjadi pada khususnya anak indigo yang ada di Indonesia. Kenapa saya katakan demikian? Karena kebanyakan dari anak-anak Indigonya selalu dihubungkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Pembahasan kali ini adalah anak Indigo yaitu seorang gadis kecil bernama Virginia Florentina, yang biasa di panggil �dede� berusia 7 tahun dari desa Plered kabupaten Cirebon.
|
Quote:
keterangan foto : pandangan mata Virginia Florentina alias dede begitu hidup, walaupun hanya dalam gambar seolah berbicara
Anak yang kelihatan biasa-biasa saja ini ternyata adalah seorang Indigo menurut mereka yang beranggapan bahwa �dede� bukanlah anak biasa saja, karena memiliki kemampuan interdimensional, atau berhubungan dengan makhluk tak kasat mata, serta humanis karena bisa menyembuhan orang dengan sentuhan mautnya�.�dead Touch�.
|
Quote:
Di ceritakan disitu anak sekecil dede bisa mengetahui tentang banyak makhluk gaib yang katanya adalah leleuhur kota Cirebon, salah satunya adalah Nyi Mas Gandasari. Untuk itu mari kita cari tahu siapa Nyi mas Gandasari tersebut.
Cerita LEGENDA singkat Nyi mas Ratu Ayu Gandasari
Daya tarik lain dari Kabupaten Cirebon yang erat kaitannya dengan budaya. Makam ini merupakan sebuah komplek di mana terdapat makam Nyi Mas Ratu Gandasari, menempati lahan tertutup seluas 5 x 5 m dengan ukuran makam 170x60x73 cm. Menurut cerita,
Ratu Mas adalah seorang putra Sayyid Malik Sholeh dari Aceh yang dibawa oleh Eyang Kuwu Sangkan Cirebon ke Jawa. Untuk mengislamkan Raja Galuh, Ratu Mas berupaya dengan beberapa cara, yaitu menyamar (berubah wujud) menjadi perempuan cantik dan oleh Syech Syarif Hidayahtullah dengan sebutan Nyi Mas Ratu Ayu Gandasari.
Makam keramat nyimas gandasari adalah salah satu makam murid Sunan Gunung Jati yang
menyiarkan agama islam di jawa, terletak di desa panguragan kabupaten cirebon,
kemampuan ilmu yang di miliki Nyi Mas Gandasari cukup di takuti pada masanya,
Nyimas Gandasari sendiri merupakan istri batin dari Syeh Magelung Sakti ....
Makam Nyi Mas Gandasari selalu ramai di kunjungi para pejiarah bagi anda yang ingin berwisata jiarah di Cirebon ,tempat inilah salah satunya,Lokasi: Desa Pangurangan, Kecamatan Arjawinangun
|
keterangan gambar  intu gerbang masuk ke makan Nyi Mas Ratu Gandasari dan Makam Nyi Mas Ratu Gandasari
Quote:
Jika disimpulkan Nyi Mas Gandasari adalah �orang sakti� di jamannya, dan dia lah yang mungkin menjadi pegangan dari anak kecil nan cantik dan lucu, Virginia Florentina, yang belum diketahui beragama apa, namun diketahui kalau dede adalah seorang gadis �tionghoa� tersebut. Ketika diliput dalam acara di Trans tv sabtu kemaren, dede nampak sangat menikmati �kelebihannya� tersebut yaitu bisa berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. Menurut penuturannya ketika berkunjung ke dalam keraton Kasepuhan Cirebon, Lukisan dari seorang raja �katanya� bercakap dengannya dan mengatakan senang akan kehadiran dede ke dalam keraton tersebut. Dede juga bertemu dengan makhluk gaib yang berbau �hitam� yang ingin mengganggu nya serta ingin mengganggu semua pengunjung yang berani masuk ke keraton tersebut.
Selain itu ,Dede juga bisa menyembuhkan orang melalui media air, dan harus dengan air laut untuk kebanyakannya. Dan bila penyakitnya telah parah dan bukan penyakit wajar(katanya) maka dede akan menyembuhkannya dengan beberapa kali urutan pengobatan dengan langsung di bawa ke pantai. Mungkin jika anda melihat sosok Dedetak akan menyangka jika anak tersebut lagi lagi dikatakan sudah berjiwa tua seperti anak indigo lainnya. Dia nampaknya erat sekali ikatan batin nya dengan penguasa yang jelas bukan dari Tuhan, melainkan penguasa dari dunia tak kasat mata yang amat di gemari oleh masyarakat Indonesia. Banyak yang sudah disembuhkannya, menurut penuturan para pasien-pasiennya. Percayakah anda begitu saja?
Jujur, kali ini saya semakin takut melihat fenomena dari anak indigo, karena kebanyakan dari mereka pada akhirnya menunjukkan ke aku an mereka dan bukan mengandalkan Tuhan sebagai Pencipta alam semesta. Bagi saya mereka akhirnya menjadi tersesat karena orang orang akhirnya menganggap bahwa si anak itu sakti dan bukan Tuhan yang mungkin mengutusnya. Selain itu campurtangan orang tua juga turut mendukung sang anak menjadi SANGAT SUPERIOR DAN SANGAT AKU, seperti halnya dengan ibunda dede(Iing indriati) yang sepertinya medewakan anaknya.Anak indigo memang tersebar dari berbagai suku ras, dan agama, dari mulai yang beragama Kristen, Islam, Hindu, Budha, dan mungkin agama lainnya di seluruh dunia. Jika dilihat penyebarannya, mungkin bisa sedikit kita berlogika memang Tuhan yang meyebar mereka untuk membantu manusia menuju jaman keemasan, sebuah jaman tanpa angkara murka, dan sebuah jaman yang penuh kedamaian.
Tapi jika keberadaannya hanyalah untuk sebuah penyesatan bagi seluruh umat karena melupakan Tuhan dan tentunya menduakan Tuhan atau menomorduakan Tuhan, maka niscaya, mereka( anak Indigo) adalah penyesat yang memang menyesatkan manusia dari kebenaran dan ketaqwaannya kepada Tuhan, dengan kata lain mereka bukanlah utusan Tuhan akan tetapi benar-benar penyesat akhir jaman. Semua masih fenomena, semua harus dengan sangat hati hati dan bijak menyikapinya.
Mistik, tak bisa dilepaskan begitu saja dari pemikiran bangsa Indonesia. Sebuah bangsa yang besar dengan kekayaan aneka ragam budaya, dan adat istiadat yang sudah ada turun temurun.Jika kita mempercayai apa yang terjadi pada anak Indigo, yaitu tentang kehebatan mereka terhadap hal-hal gaib, maka kita bisa saja masuk dalam perangkap kegelapan.
|
Sumber: TransTV
MORE
|