Ahli Hukum dan Feminis di India menolak hukuman mati para Pemerkosa
Penduduk india yang geram pada pemerkosaan di new delhi mendesak pemerintah untuk menghukum beberapa pelaku dengan hukuman seberat-beratnya, yakni hukuman mati. tetapi demikianlah, reaksi mengejutkan nampak dari kaum feminis berbarengan pakar hukum india. mereka menampik hukuman mati untuk beberapa pelaku pemerkosaan.
kaum feminis serta pakar hukum di tanah hindustan tersebut cemas bila hukuman mati serta hukuman mengerikan yang lain dapat menelikung hak asasi manusia serta kebebasan sipil. hukuman mati untuk pemerkosa juga mereka anggap inkonstitusional di india.
hukuman dirasa kurang, itu bukan hanya dikarenakan ketidakmampuan hukum, tetapi dikarenakan tidak terpenuhinya materi yang mendasari hukuman tersebut, kata bekas hakim pengadilan tinggi india, rs sodhi, sebagaimana ditulis dari reuters, senin ( 7/1/2013 ).
pemerintah india diminta untuk tidak gegabah menanggapi kemarahan warga atas momen keji tersebut. alih-alih mengambil keputusan hukuman mati untuk pemerkosa, beberapa feminis serta pakar hukum justru merekomendasikan supaya hukuman pada pelaku pemerkosaan diarahkan ke saluran yang lebih produktif. contoh, menghukum beberapa pelaku untuk membayar gaji 2. 500 polisi wanita baru di delhi.
bln. lantas, seorang mahasiswi fisioterapi diperkosa didalam bus di new delhi. wanita malang tersebut selanjutnya meninggal dunia pada tanggal 28 desember 2011 sesudah pernah melakukan perawatan di singapura. lima orang sudah didakwa memperkosa serta membunuh wanita tersebut, ditambah lagi seorang remaja sudah dipidana serta dapat dipenjara di penjara anak.