Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th July 2010
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Kenali Faktor Resiko Glaukoma

Glaukoma merupakan nama penyakit yang diberikan untuk sekumpulan penyakit mata dimana terjadi kerusakan syaraf mata (nervus opticus) yang terletak di belakang mata dan mengakibatkan penurunan penglihatan tepi (perifer) dan berakhir dengan kebutaan.

Penyakit ini termasuk penyebab kebutaan ke-2 di dunia, diperkirakan 70 juta orang di dunia menderita glaukoma. Dengan memeriksakan mata lebih dini, maka kebutaan akibat glaukoma dapat dicegah. Meski tidak ada cara untuk menyembuhkan glaukoma, namun kerusakan pandangan dapat dikontrol atau dicegah.

Penanganan termasuk tetes mata, laser (laser trabeculoplasty) jika pakai tetes mata tidak menghentikan kerusakan atau dengan cara pembedahan (trabeculectomy) jika tetes mata dan sistem laser tidak mampu menghentikan kerusakan penglihatan.

Sayang, banyak orang tidak menyadari adanya gejala glaukoma kronis sampai penglihatannya sudah mencapai tahap kerusakan yang parah dan permanen. Karena itu, sangatlah penting untuk menyadari semua faktor risiko penyakit ini.

1. Usia
Glaukoma kronis jarang terjadi sebelum usia 40 tahun. Risiko terkena glaukoma hampir meningkat dua kali setiap 10 tahun setelah usia 50 tahun. Glaukoma kronis umumnya terjadi pada perempuan usia lanjut.

2. Ras
Kecenderungan orang kulit hitam terserang glaukoma tiga sampai empat kali lebih besar dibandingkan dengan orang kulit putih, dan enam kali lebih besar untuk menderita kebutaan permanen akibat glaukoma. Orang Asia, khususnya keturunan Vietnam, juga beresiko lebih besar.

3. Keturunan
Glaukoma bisa diturunkan dalam keluarga. Apabila salah satu orangtua Anda mengidap glaukoma, maka risiko Anda terkena glaukoma mencapai sekitar 20%. Apabila saudara kandung Anda mengidapnya, maka kemungkinan Anda terkena glaukoma mencapai 50%.

4. Kondisi medis
Bila Anda mengidap diabetes, maka risiko Anda terkena glaukoma tiga kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak mengidap diabetes. Adanya riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit jantung juga dapat meningkatkan risiko. Selain itu, penyakit radang mata, seperti iritis, tumor mata, terlepasnya retina serta pembedahan mata juga meningkatkan risiko terjadinya glaukoma.

5. Rabun jauh
Hasil kajian yang ekstensif menunjukkan bahwa pengidap rabun jauh (miopia) beresiko dua hingga tiga kali lebih besar terkena glaukoma dibanding mereka yang tidak menderita miopia.

6. Cedera fisik
Trauma parah, seperti mata terkena pukulan, dapat meningkatkan tekanan pada mata. Cedera juga dapat mengeser letak lensa, sehingga sudut drainase tertutup.

7. Penggunaan kortikosteroid yang berkepanjangan
Tetes mata kortikosteroid yang digunakan selama jangka waktu panjang untuk mengobati suatu penyakit juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena glaukoma.





__________________



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:53 PM.


no new posts