
5th May 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Pemberontak Libya Kehabisan Uang
Pasukan pemberontak berkumpul saat menghindari serangan rudal bertubi tubi pihak pasukan Qadhafi ke kota Ajdabiya di perbatasan Kota Ajdabiya-Benghazi, Libya. TEMPO/Arie Basuki
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemimpin pemberontak Libya akan kehabisan uang dan menghadapi kelangkaan pangan dalam tiga atau empat minggu ini, kecuali menerima dana dari Barat.
Ali Tarhouni, yang diperkirakan menjadi menteri keuangan pemberontak Libya - National Transitional Council, mengatakan dia berharap untuk menerima US$ 3 miliar (Rp 25,6 triliun) dalam beberapa hari mendatang dari Amerika Serikat, Prancis dan Italia.
Pinjaman itu akan dijamin dengan kekayaan luar negeri Libya yang dihasilkan dari pendapatan minyak. Kekayaan itu telah dibekukan karena sanksi ekonomi dan bernilai lebih dari US$ 165 miliar (Rp 1.410 triliun).
Tanpa uang ini, akan menyebabkan pemberontak menghadapi krisis dalam membayar pelayanan dasar di bagian timur negara itu.
"Saya membutuhkan sekitar US$ 2-3 miliar dan kami berharap untuk mendapatkan sebagian besar atau semuanya," kata Tarhouni di Benghazi. "Kami bisa bertahan selama tiga sampai empat minggu lagi, tetapi orang-orang benar-benar membutuhkannya."
Tarhouni mengatakan diperlukan biaya hingga US$ 100 juta (Rp 854 miliar) per hari untuk memimpin wilayah di bawah kontrolnya itu. Bahkan jika ia memperoleh seluruh uang tersebut, itu akan hanya berlangsung tiga bulan, katanya.
Libya telah tergantung pada pendapatan minyak untuk mendanai layanan pemerintah dalam beberapa dekade terakhir.
Saat bank kehabisan uang, warga semakin sulit untuk mencari uang untuk membeli makanan. "Saya tidak bisa menabung atau mengambil uang dalam dua bulan," kata Salem Hamoudi, 38, yang mengantre di luar salah satu bank di Benghazi.
Cadangan makanan pokok juga menipis saat nilai dinar Libya merosot terhadap dolar, yang membuat biaya mengimpor bahan makanan pokok meroket.
Beberapa penduduk lingkungan kumuh Benghazi mengatakan mereka tidak punya pilihan selain mengemis makanan.
Banyak warga bergantung pada organisasi bantuan lokal, yang berusaha untuk menyediakan pasokan makanan bagi 400 ribu orang.
TELEGRAPH | ERWIN Z
|
|