China Peringatkan AS soal Kasus HAM

**Exorcist^VIP**

Quote:

BEIJING, KOMPAS.com � China, Jumat (6/5/2011), memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak "sibuk" dengan kasus individu hak asasi manusia ketika kedua pihak bertemu di Washington, pekan depan, dan bersikeras tidak akan didesak mengenai kebijakan yuan.

Dua ekonomi terbesar di dunia itu akan duduk bersama pada Senin (9/5/2011) untuk melakukan Dialog Strategis dan Ekonomi tahunan, forum utama di antara kedua negara yang hubungannya telah menjadi semakin kompleks karena peran China di dunia kian meningkat.

Pejabat senior AS hari Kamis mengatakan, mereka akan mengangkat keprihatinan dengan Beijing tentang catatan HAM, baik secara umum dan mencari jawaban atas kasus-kasus tertentu, selain mengenai apa yang Washington lihat sebagai undervaluing yuan.

Namun, para pejabat tingkat tinggi China sementara mengakui, mereka bersedia membahas kedua isu itu dalam perundingan kontroversial dua hari dengan menguraikan perbedaan mencolok di antara kedua pihak.

Tentang HAM, Wakil Menteri Luar Negeri China Cui Tiankai mengatakan kepada wartawan, "Beijing bersedia melakukan pertukaran pandangan dengan AS dan melakukan dialog dengan mereka atas dasar kesetaraan dan saling menghormati."

Namun, dia menambahkan: "Saya pikir dianjurkan kepada Amerika Serikat untuk memberikan perhatian pada pengembangan China dalam hal HAM, bukan sibuk dengan kasus-kasus individual."

"Kami juga berharap bahwa dunia luar, ketika mengamati kemajuan HAM China, akan mengadopsi soal-pendekatan-fakta atau, untuk menggunakan analogi, mencoba melakukan lebih banyak pencerahan dalam melihat pendekatan HAM China," kata Cui.

Beijing telah meluncurkan tindakan keras mengenai perbedaan pendapat dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan ditangkapnya puluhan aktivis dan pengacara, termasuk orang-orang ternama, seperti artis Ai Weiwei yang ditahan polisi selama lebih dari sebulan.

AS tidak membuat kemajuan nyata dalam dialog tahunan HAM dengan China, pekan lalu. Ini mengakibatkan beberapa aktivis khawatir bahwa Beijing mengadakan pertemuan dengan harapan menghindari topik tersebut selama perundingan mendatang.

Mengenai yuan, Wakil Menteri Keuangan Zhu Guangyao mengatakan, kedua pihak sepakat mengenai arah reformasi, tetapi tidak pada laju apresiasi, dengan Washington menempatkan terlalu banyak penekanan pada saat-saat terakhir.

"Pada masalah ini, jujur terhadap Anda, kami memiliki pandangan yang berbeda yang membuat diskusi ini perlu," kata Zhu kepada wartawan, menambahkan bahwa China benar-benar berdaulat terhadap kebijakan nilai tukarnya.

Mata uang China dihargai sekitar 5 persen terhadap dollar AS sejak Beijing menegaskan pada Juni lalu bahwa mereka akan melonggarkan cengkeramannya pada yuan. Juga pada agenda ekonomi akan dibahas apa yang AS anggap sebagai iklim usaha yang buruk di China.

Sekretaris Perdagangan AS Gary Locke memperingatkan bahwa China menghambat operasi bisnis di AS melalui peraturan. Akan tetapi, Zhu membalas, para pebisnis China telah mengeluh tentang kendala-kendala dalam mengakses pasar AS.

~SUMBERNYA~

Terkait:

Menu