Jangan Takut dengan Preman di Angkutan Umum, Ini Contoh Ceritanya
Jakarta - Jangan takut dengan para preman pencopet yang beraksi di angkutan umum di Jakarta. Bila penumpang kompak, para pencopet itu pasti takut. Sejumlah kisah penumpang yang berani melawan, membuat pencopet menyingkir.
Seperti diceritakan Cahyono yang bekerja di perusahaan Rahajasa Internet di kawasan Kuningan dalam surat elektroniknya , Jumat (12/4/2013).
Cahyono mengisahkan kejadian pada 2010 lalu saat menaiki Kopaja P20 non AC. Dia diminta tolong seorang perempuan mencegah aksi pencopetan di Kopaja. Saat itu seorang copet di tengah penumpang yang berdesak-desakan beraksi.
Tangan sang pencopet sudah hendak mengambil barang milik seorang penumpang. Atas permintaan karyawati yang pernah dicopet untuk mencegah aksi kriminal itu, dia menyentil tangan sang pencopet. Aksi pencopetan pun urung dilakukan.
"Saat itu pencopet kemudian melotot ke saya, saya bentak. Dan keberanian saya membuat penumpang lain juga berani, saat dia mau mencoba mencopet lagi, penumpang yang lain juga mencegah," terang Cahyono.
Cerita serupa dialami Arief, warga Bogor pada 2003 lalu. Dengan modal nekat dia menolong seorang mahasiswi yang hendak dicopet di Bus 57 jurusan UKI-Rawamangun.
Dia melihat ada mahasiswa yang dikerumuni kawananan preman pencopet. Mereka sudah bergerak hendak mengambil dompet milik mahasiswi itu.
"Tangan si bapak masuk ke dalam tas mahasiswi tersebut, ternyata bagian bawahnya dibolongi agar jarinya bisa leluasa dan tertutupi saat merogoh tas si korban. Refleks saya cubit tangan si bapak tersebut dan dia kaget, akhirnya kawanan copet tersebut tidak jadi mencopet si mahasiswi," tutur Arief.
Akhirnya kawanan copet tersebut tidak jadi mencopet si mahasiswi. Tapi kini giliran Arief yang menjadi sasaran. "Mereka sebaliknya mulai mengerumuni saya dengan maksud mau mengeroyok karena sudah dekat ke tujuan, saya mulai mendekati pintu untuk turun. Kawanan tersebut menghalang-halangi saya untuk turun, malah ada yang berbisik agar saya ditusuk saja. Alhamdulillah saya bisa turun dari bus tersebut dengan selamat, hanya mendapat satu tendangan di punggung saja," urai Arif.